LS Blusukan Kantor Gubernur Jawa Timur
Komunitas Love Suroboyo
Surabaya - Minggu pagi yang cerah merupakan waktu
yang tepat untuk mengenal dan mencintai kota Surabaya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilili surabaya
dan salah satu kelebihannya adalah banyaknya bangunan bersejarah yang menjadi
saksi kemegahan kota surabaya seperti yang ada dikantor Gubernur Jawa Timur .
Arek – arek suroboyo yang tergabung dalam komunitas Love Suroboyo ( LS ) dan
beberapa undangan blusukan ke gedung
bersejarah di kampung Eropa nya Surabaya.
Kemegahan gedung dikantor Gubernur Jawa Timur , keindahan arsitekturnya terlihat jelas
sangat terawat Pencahayaan yang bagus berasal
dari kaca kaca bening yang terpampang nyata sejak dipintu masuk kantor gubernur
Jawa Timur yang berada disisi Timur tugu pahlawan Surabaya menambah pesona keanggunan
gedung yang masih aktif digunakan hingga saat ini.
https://m.youtube.com/watch?v=O1ded_kPvSA
Video Perjalanan LS Blusukan Kantor Gubernur Jawa Timur
Inilah situs sejarah di masa-masa akhir
pendudukan Belanda. Kantor Gubernur Jawa Timur menjadi monumen arsitektur besar
terakhir yang dibangun Belanda. Gaya arsitekturnya tidak lagi simetris seperti
jamannya. Namun masih mengadopsi konsep menara jam. Sekilas gedung ini justru
mirip sebuah kapal.
Dibangun tahun
1929. dengan arsitek W Lemein. Menempati lahan 11.612 m2, bangunan yang
terletak di di Aloon-aloonstraat 18 (sekarang Jl Pahlawan 110) ini rampung
1931.
gedung ini berdiri
akibat menjawab kebutuhan kantor Gubernur yang sebelumnya menempati sebuah
bangunan era 1800an di mulut jembatan merah. Setelah rampung, gedung baru ini
ternyata tidak hanya untuk Gouverneurs Kantoor alias Kantor Gubernur, namun
juga untuk Residensi Kantoor alias Kantor Residen, dan kantor kepolisian
keresidenan.
Bangunan utamanya
dua lantai dengan luas 7.865 m2, yang menghabiskan 805.000 gulden. Bayangkan,
begitu mahalnya gedung in jika dibanding biaya 100.000 gulden yang dikeluarkan
untuk membangun Balai Kota Surabaya tahun 1925.
gedung kantor gubernur Jawa Timur
Kantor Gubernur ini dibangun dengan kapasitas 300 pegawai yang saat itu melayani penduduk Jawa Timur berjumlah sepuluh juta jiwa. Saat ini penduduk Jawa Timur hampir 50 juta jiwa. Pada masa Jepang, gedung ini difungsikan sebagai Kantor Syuucho atau Karesidenan. Sebab jabatan gubernur dalam organisasi Pemerintahan Jepang tidak dikenal.
Setelah 1950an, Kantor ini fungsinya kembali menjadi kantor gubernur. Sementara kantor Karesidenan Surabaya, dan Kantor Kepolisian Karesidenan dipindah.
Tahun 1972, wajah depan gedung ini sempat ditutupi bangunan baru berlantai tiga di halaman parkir depan. Gedung anyar itu untuk gedung DPRD Jatim. Namun setelah DPRD Jatim punya gedung sendiri di Jl Indrapura, sekitar 1900-an bangunan baru itu dibongkar dan wajah gedung kembali indah.
Sebagian anggota Blusukan gedung kantor gubernur Jawa Timur
Tangga menuju menara jam dinding gedung kantor gubernur Jawa Timur
Taman di dalam gedung kantor gubernur Jawa Timur
Adrenalin
mulai diuji saat peserta Blusukan ditantang untuk bisa mencapai menara jam
dinding , tangga dari besi yang hanya beberapa inci ketebalannya berjejer 4
biji disusun hingga menjadi tangga menuju ke atas menara
Belum lagi
pegangan tangga yang licin karena ada perawatan khusus agar tidak berkarat
modelnya seperti oli , membuat pegangan tangga berminyak dan agak kotor
membekas ditelapak tangan.
Sensasi
naik tangga yang menguji Adrenalin terbayar kontan saat kita bisa mencapai
puncak menara tepat di bawah mesin jam dinding yang masih aktif hingga hari ini
,Tepat pukul 09.00 wib jam dinding berdentang berasa banget getarannya plus
dengan suaranya yang sangat keras membahana seakan bersuka cita menyambut
kehadiran komunitas love suroboyo.
“ Keindahan
kota Surabaya dengan pemandangan tugu pahlawan yang menjulang tinggi dengan
gagah berani dan aktivitas jual beli pasar kaget yang ada disisi Utara tugu
pahlawan menjadi sebuah pemandangan bagus yang wajib didokumentasikan.salut
buat teman teman love suroboyo yang memiliki stamina kuat dan hebat untuk bisa
mencapai puncak tertinggi di kampung Eropa nya Surabaya “ Ujar Sandi ketua
komunitas love Suroboyo ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment