Diriku Bertanduk dan Berekor
Surabaya - Puluhan guru Pendidikan Agama Islam yang tergabung dalam kelompok kerja guru Pendidikan Agama Islam dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Semampir gula dan Mulyorejo sedang melakukan pelatihan metodologi pembelajaran yang inovatif dan berkarakter di Yayasan Perguruan al-irsyad Surabaya , Sabtu 1/4/ 17
Pemberian perintah yang tidak jelas sangat berakibat pada otot yang dihasilkan peserta didik hal ini dibuktikan pada saat sama dari memberikan instruksi satu persatu kepada peserta workshop pembelajaran yang inovatif dan berkarakter guru Pendidikan Agama Islam Kecamatan Semampir , Bulak dan Mulyorejo
" Wkwkwkwkwk nguakak abis pokoknya , Gimana tidak , apa yang diperintahkan bu asmawati rosyida selaku pemateri tunggal pada Workshop pembelajaran yang inovatif dan berkarakter hari ini tidak sama seperti apa yang aku gambarkan " Ujar Any peserta Workshop dari kecamatan semampir
Yang disampaikan pemateri adalah buatlah wajah berilah mata dan hidung lalu badan dan kakinya , setelah itu buatlah tanduk dan ekor dengan Jeda perintah yang diatur perkata maka yang terjadi , jreng. ... jreng. .. jreng. ...
Seluruh peserta yang hadir tidak ada satupun jawabannya yang benar , semuanya berimajinasi sesuai penerimaan informasi masing-masing yang diterima .
Setelah semua peserta menunjukkan hasilnya , maka yang terjadi ruangan Workshop yayasan perguruan al irsyad berubah menjadi panggung tawa yang menggema ke seantero ruangan .
" Sesungguhnya yang saya gambarkan tadi adalah seekor kambing , kenapa tidak ada satupun yang sesuai dengan yang saya inginkan ? Ujar asmawati rosyida
Sebagai guru yang memiliki tugas sebagai fasilitator seharusnya memberikan gambaran yang konkrit menuju ke abstrak agar siswa tidak salah tebak dan menyimpulkan sendiri pembenaran nya
" Metodologi pembelajaran yang inovatif dan berkarakter bisa terwujud apabila siswa terlebih dahulu diberi penjelasan KD nya diawal secara global sehingga tidak terjadi salah tafsir " Lanjut Asmawati ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment