" Peneleh Begraafplaatsen " Upaya Menyelamatkan Sejarah
Tim penelitian makam Belanda Peneleh Love Suroboyo
Surabaya
- Tim penelitian makam Belanda Peneleh Love Suroboyo. Dalam beberapa bulan ini
akan menelusuri dan mendata makam Peneleh untuk dijadikan sebuah buku "
Peneleh Begraafplaatsen ". di Makam modern tertua di dunia., Rabu 26/4/17
" Hanya Orang Gila dan tidak punya
pekerjaan yang mau ke makam Peneleh untuk mencari tahu ada apa di sini "
kata Tri pada Shandy
Kevin Setiawan dan teman-teman komunitas #lovesuroboyo ,
Surabaya Heritage Society dan Roodebrug .
Area 4,5 Hektar makam belanda peneleh merupakan
lokasi pemakaman yang terbesar kedua di Asia dengan jumlah makam lebih dari
sepuluh ribu makam tua sejak abad delapan belas silam tepatnya sejak jaman
penjajahan belanda di Indonesia ratusan tahun silam yang berada di jl. Makam Peneleh
Surabaya .
Kesan pertama yang mengatakan bahwa makam
Peneleh hanya lokasi pemakaman biasa dan tidak ada yang istimewa karena hanya
ada sisa sisa bangunan tua yang kurang terawat dan agak merinding bila melihat
lubang menganga di beberapa makam .
Beberapa hal yang dilakukan Dr. Wijo anggota
komunitas #lovesuroboyo bersama teman-teman antara lain mengidentifikasi siapa
saja yang dimakamkan di makam peneleh ini merupakan tugas suci dalam rangka
menyelamatkan bukti sejarah.
Lihatlah sebuah makam yang bertuliskan nama
dan tahun kelahiran serta tahun kematian nya itu kemudian menjadi catatan
sejarah yang sangat bermanfaat bagi generasi muda sebagai bukti sejarah
peradaban manusia khususnya yang tinggal di Surabaya.
Sangat disayangkan saat melewati makam tua
yang nisannya hilang dan makamnya tak terawat , ada perasaan sedih dan
memunculkan tanda tanya besar " kenapa bisa begitu " ???
Akhirnya analisa
rekayasa yang muncul diantaranya mungkin anggota keluarganya adah memindahkan
ke negerinya atau mungkin dia ambil oleh tangan tangan jahil , mengingat hal
semustahil apapun bisa terjadi karena usianya yang ratusan lalu .
Sambil mencari tahu sejarahnya makam Peneleh
ke cak KR , mas Shandy , om Muchlison Son serta om Chrisyandi
Tri Kartika langkah kaki ini terus melangkah maju menyusuri
rerumputan hijau yang terawat rapi diantara barisan makam makam tua yang
sebentar lagi akan di revitalisasi oleh pemerintah kota Surabaya untuk
dijadikan taman dan sentra kuliner .
Semakin lama semakin masuk dan semakin
tertarik , tidak hanya karena cerita teman-teman komunitas #lovesuroboyo ,
Surabaya Heritage Society dan Roodebrug namun juga keindahan ornamen makam
lengkap dengan bukti sejarah dan kisah yang disampaikan.
Langkah kaki ini
akhirnya sampai juga di rumah tulang yang sangat modern dan megah terlihat dari
luar dan wujud bangunannya dengan empat pilar utama , ku tertegun dan
membayangkan cukup lama , ketika berada didalam bangunan rumah tulang ada dua
lubang yang berisi bebatuan
Dikisahkan di rumah tulang itu merupakan
tempat makam masal bagi pribumi dan orang yang tak dikenal dengan cara
dimasukkan ke lubang rumah tulang yang dulunya sangat dalam , namun sekarang
menjadi dangkal karena ada banyak batu geragal di dalam lubang rumah tulang
tersebut.
Kekaguman pada arsitektur , seni dan sejarah
makam Peneleh ini makin bertambah kala cak KR menyebutkan bahwa makam makam di
sini memiliki beberapa simbol yang asyik untuk dipelajari.
Ada beberapa makam yang memiliki tanda tengkorak
dengan tanda silang dibawah nya letaknya berhadapan seperti lambang yang biasa
digunakan pada produk produk yang beracun .
" ini
tanda bahwa yang meninggal di makam ini adalah korban bunuh diri yang
dimungkinkan pasangan kekasih atau suami istri yang sedang sekata sehidup
semati " Ujar Cak KR.
Pendataan makam
merupakan salah
satu project besar komunitas love suroboyo untuk pembuatan buku makam
peneleh "De begraafplaats Peneleh", kegiatan ini telah dilakukan
sejak bulan september tahun kemarin, sempat terhenti beberapa bulan, dan
akhirnya dilanjutkan pada bulan April ini akan dijadwalkan selesai bulan mei.
" Buku ini nantinya tidak hanya sekedar berisi data makam orang-orang tersebut,
akan tetapi juga berisi riwayat orang tersebut yang dulunya tinggal dan
meninggal di indonesia khususnya di surabaya mulai dari profesinya , ornament -
ornamen yang menghiasi makam juga sedikit banyak akan diulas, serta dari segi
humanis sosial warga sekitar terhadap makam peneleh ini seperti apa” “ Ujar Kukuh wakil ketua komunitas love suroboyo
Berdasarkan
site plan dan informasi dari Jawa Pos tertanggal 25 April 2017 yang menjelaskan
bahwa makam peneleh ini akan dijadikan taman ruang publik yang nantinya
beberapa makam kemungkinan akan rata dengan tanah,dan beberapa makam yang masih
berdiri tegak dan bagus akan dipertahankan, akan tetapi alangkah baiknya jika
dijadikan seperti museum prasasti di Jakarta, yang bisa juga jadi jujukan
referensi untuk wisata edukasi sejarah di Surabaya
“Komunitas
love suroboyo berharap, semoga identitas peninggalan masa kolonial dahulu ini
tetap terjaga keunikannya setelah restorasi yang akan dilakukan oleh pemerintah
kota Surabaya “ Ujar Anton Pembina komunitas love suroboyo ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment