Blusukan NIAS with Dr. Wiharjo H. Tan - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

04/09/2017

Blusukan NIAS with Dr. Wiharjo H. Tan

Blusukan NIAS with Dr. Wiharjo H. Tan

Surabaya - Langkah kaki sejenak berhenti saat melewati sebuah plakat tertempel ditembok gedung Ned -Indische Artsenschool yang ada didepan Rumah sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya yang berdiri kokoh ditengah gedung - gedung pencakar langit yang semakin menjulang tinggi di kota Surabaya , Senen 4/9/17

Dr. Wijo , salah satu anggota komunitas love suroboyo terlihat mengayuh sepeda angin nya menyambut kedatangan kami yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan isi dari gedung cagar budaya kebanggaan dokter - dokter Indonesia dan mencetak lulusan terbaik yang mengabdi pada negara.

Penguasaan materi , tutur bahasa dan publik speacking yang dikuasai oleh Dr. Wijo mampu menjawab pertanyaan demi pertanyaan dan beberapa keusilan peserta blusukan , seakan menghipnotis kami yang hadir siang ini .

Satu persatu di kenalkan sejarah dimulainya sekolah dokter Jawa yang berdiri tahun 1913 ini dengan nama Ned -Indische Artsenschool kemudian berjalannya waktu namanya berubah - ubah sejalan dengan pergantian kepemimpinan mulai pendudukan zaman Belanda berganti Jepang hingga masa kemerdekaan sekarang .


Nama - nama alumni dokter yang tertera di tembok lengkap dengan tahun kelulusan membuat kami takjub dan terperangah.

Bukan hanya kepiawaian Dr. Wijo dalam menyampaikan sejarah nama yang tertera lengkap dengan tahun lulusnya , akan tetapi dengan penuh kesabaran Dr. Wijo menjelaskan nama yang luar biasa memberikan banyak sumbangsih nya untuk negara Republik Indonesia

Di antara deretan nama lulusan yang tertera ada nama menteri kesehatan pertama di Indonesia dan beberapa nama yang kemudian diabadikan sebagai nama rumah sakit di daerah - daerah .


Diluar perkiraan kami , Dr. Wijo juga menjelaskan secara detail satu persatu nama bangunan , fungsi dan kegunaannya di setiap gedung yang dilewati secara detail dan diluar kepala .

Pengalaman nya belajar selama 5, 5 tahun melalui jalur prestasi dan tidak pernah tertinggal kelas menjadi satu bukti kejeniusan yang dimiliki Dr. Wijo dan kami bangga menjadi temannya .

Tiga tahun lima bulan masa belajar di gedung bersejarah ini memunculkan istilah " gedung keramat " dan " papan keramat "  membuat kami paham dan mengerti kenapa sebutan keramat itu ada .


Praktikum dan uji coba kelayakan sebagai mahasiswa yang harus naik tingkat melalui ujian tertentu menjadi hari yang luar biasa untuk dilewati lengkap dengan segala pengalaman mempelajari anatomi manusia hingga isi dada dan perutnya

Step by Step yang harus dilewati sebagai calon dokter penuh suka dan duka harus dilanjutkan dan diuji di alam nyata dengan pengabdian dan terjun langsung di rumah sakit selama dua tahun juga bisa dilewati tepat waktu  disela aktifitas nya mengikuti ekstra paduan suara dan Hobby nya menggali sejarah Surabaya.


Gedung demi gedung yang dilewati menjadi satu hal yang sangat spesial untuk kami cari tahu sedetail - detailnya hingga tak terasa 180 menit telah kita habiskan tanpa terasa di gedung Ned -Indische Artsenschool  yang saat ini disebut gedung FK UNAIR kebanggaan pendidikan kedokteran di kota surabaya

Semangat belajar dan cinta sejarah menjadikan Dr. Wijo tidak hanya menjadi kebanggaan orang tua , sahabat dan rekan-rekan nya , bangsa dan negara Indonesia namun juga bagi kami anggota komunitas lovesuroboyo

" Terimakasih untuk perjalanan hari ini , sampai ketemu di blusukan berikutnya,  teruslah berkarya dan berkarya terus " Ujar Ummu anggota komunitas #lovesuroboyo ( Bunda Tri  )

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages