Ada 200 Nyawa Hilang Di Benteng Kedung Cowek - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

31/10/2017

Ada 200 Nyawa Hilang Di Benteng Kedung Cowek

Ada 200 Nyawa Hilang Di Benteng Kedung Cowek


Benteng Kedung Cowek
Tampak dari jauh

Surabaya - Musim Hujan Mulai datang ,rerumputan liar mulai menutupi jalanan menuju benteng kedung cowek saksi sejarah kepahlawanan arek suroboyo melawan penjajah yang datang menyerbu ke surabaya melalui jalur laut dengan transportasi kapal yang hanya tinggal bangunan kokoh, Namun kondisinya tidak terawat dan tertutup semak belukar yang sangat lebat. Pintu-pintu benteng yang terbuat dari baja asli, kini hilang entah kemana. Bahkan beberapa bagian benteng nyaris tertimbun tanah , Selasa 31/10/17

Lokasinya di sepanjang pinggiran pantai kenjeran dan sisi pintu selatan nya masuk wilayah kelurahan kedung cowek kecamatan Bulak kota surabaya “ Rumput dan pohon tumbuh subur di benteng kedung cowek bangker gudang peluru , dulu darah pejuang berceceran tumpah di area ini. Membuktikan pemilik darah itu sekarang ada di surga , karena udara di bangker ini semestinya dingin & segar , hanya ada yang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya “ Tutur Prayit Camat Bulak Kota Surabaya


Kisah patriotik pejuang yang bertempur melawan penjajah di benteng kedung cowek diceritakan oleh Ady Setiawan Roodebrug pada para pemain teatrikal yang akan memerankan peristiwa benteng kedung cowek

Benteng kedung cowek merupakan tempat pertahanan pasukan Sriwijaya saat menghadapi serangan Inggris di Surabaya pada 10 November 1945. Dalam pertempuran Surabaya fase pertama (27-29 Oktober 1945) dan pertempuran Surabaya fase kedua (10 November 1945 hingga awal Desember 1945/pertempuran sekitar tiga minggu), sepertiga pasukan Sriwijaya tewas dan Benteng Kedungcowek itu menjadi saksi bisu dari heroisme sejarah yang dilakukan 200-an pejuang di benteng ini

Di sinilah, anggota pasukan Sriwijaya yang terlatih dan mempunyai pengalaman tempur ditempatkan, sehingga ketika kapal perang Inggris menembaki Kota Surabaya pun sangat terkejut menerima perlawanan dari arah benteng kedung cowek ,tepat tanggal 10 Nopember 1945, kapal-kapal Inggris mulai memuntahkan ratusan tembakan meriam dari 3 kapal Destroyer mereka ke pusat kota Surabaya. Tanpa diduga, ternyata tembakan mereka berbalas tembakan meriam dari Benteng Kedung Cowek. Pertama Inggris mengira tembakan tersebut dilakukan oleh tentara Jepang yang membelot, tetapi kemudian mereka mengetahui bahwa tembakan tersebut dari pihak Indonesia.


Awalnya mereka hanya ingin singgah di Surabaya. Namun, pimpinan mereka bertemu dengan Kolonel dr Wiliatur Hutagalung ( pemimpin pasukan tempur arek" Suroboyo ) yang menceritakan keadaan Indonesia yang sudah berubah bahwa Indonesia sudah merdeka. Namun, kemerdekaan itu perlu dipertahankan oleh seluruh rakyat, karena Tentara Sekutu datang ke Indonesia, termasuk Surabaya.

“ Sebuah kenyataan yang berbalik karena selama ini mereka menganggap tidak ada orang Indonesia yang mampu mengoperasikan meriam, pertempuran antara kapal-kapal Inggris melawan meriam-meriam pantai pejuang yang juga dimodifikasi menjadi meriam anti udara berlangsung sangat sengit. Inggris juga menggempur dari udara dengan kekuatan 12 pesawat pemburu Thunderbolt dan 20 pesawat Mosquito “ Terang Ady Setiawan Roodebrug ( Bunda Tri )


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages