Pawai Ogoh-Ogoh 2019
Surabaya - Pawai Ogoh-Ogoh berlangsung meriah diikuti ratusan umat Hindu dari Surabaya dan Sidoarjo. Dimulai pukul 15.00 ada sekitar 13 ogoh-ogoh diarak dari Pura Segara Kenjeran - SMA 3 - Gading Pantai - Raya Kenjeran - komplek TNI AL - Wiratno - Pura Segara Kenjeran , Sore tadi (6/3)
Kemeriahan pawai ogoh-ogoh selalu menjadi momen tahunan bagi fotografer untuk meliput tak terkecuali bagi anggota komunitas #lovesuroboyo yang disebar ke beberapa titik yang dilalui dengan melibatkan lima ribu umat Hindu .
Pengertian Ogoh-Ogoh itu sendiri diambil dari sebutan "ogah – ogah" dari bahasa Bali yang artinya sesuatu yang digoyang-goyangkan.
Makna dari pawai ogoh-ogoh sendiri adalah sebuah refleksi pada diri sebagai umat manusia dimana ego, nafsu, angkara murka, dengki, iri hati itu ada dalam diri.
Nah bagaimana agar kita sadar terhadap ego dan nafsu kita ini ..kita tekan bahwa ego itu wajahnya seperti ogoh-ogoh yang tampak menyeramkan .
Secara umum ogoh-ogoh adalah boneka raksasa (melambangkan Kepribadian Bhuta Kala) yang diarak keliling desa pada saat menjelang malam sebelum hari raya nyepi (ngerupukan) yang diiringi dengan gamelan Bali yang disebut Bleganjur, kemudian untuk dibakar.
Pemaknaan ogoh ogoh yang dibakar sebagai perwujudan refleksi dari keburukan kita. Diharapkan ketika ogoh ogoh dibakar maka kita juga harus membakar dan menghilangkan semua sifat buruk kita. Sehingga ke depannya kita menjadi pribadi yang baik ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment