Kemajuan Hotel, Cagar Budaya Surabaya

Kemajuan Hotel , Cagar Budaya Surabaya

Surabaya - Perjalanan wisata religi keluarga besar Rafiq dari Martapura Kalimantan Selatan ke pulau Jawa telah sampai ke Surabaya dengan menggunakan kereta api dari Semarang setelah tiga hari di Jakarta pagi ini tiba di stasiun pasar Turi , 26/12/19

Tujuan utama sesampai di Surabaya adalah mencari penginapan yang nyaman dan dekat dengan masjid sunan Ampel , karena penginapan sebelumnya yang diorder secara online kurang layak untuk wisatawan yang baru dan menghendaki kenyamanan di kota pahlawan dengan harga yang terjangkau dan tidak berat di kantong.

Tak pakai lama perjalanan dilanjutkan ke arah masjid Ampel Surabaya tepatnya di Jl. KH. Mas Mansyur terdapat hotel cagar budaya yang sangat nyaman dan bersahabat dengan kantong wisatawan dengan pilihan harga Rp 120.000 pakai kipas angin dan Rp 160.000 dengan AC.

Hotel Kemajuan terletak di Jalan KH Mas Mansyur No. 96 atau tepatnya berada di sebelah barat daya dari kompleks makam maupun Masjid Sunan Ampel. Dulu daerah hotel ini dikenal dengan Kampemenstraat, akan tetapi sejak zaman Republik Indonesia Serikat (1949-1951) namanya diganti menjadi Jalan KH Mas Mansyur, sebuah jalan di mana terletak kampong kelahiran Mas Mansyur yang diapit oleh Kali Mas dan Kali Pegirian.

Sesuai yang tertulis di dinding depan, hotel ini didirikan pada tahun 1928 oleh beberapa tokoh organisasi Al Irsyad. Tujuan pembangunan hotel tersebut adalah untuk mendanai sekolah yang dikelola oleh Al Irsyad.

Hotel Kemajuan tergolong hotel kuno namun tetap ramai dan diminati hingga kini. Karena selain harganya terjangkau, hotel ini telah turun-temurun menjadi persinggahan para pedagang dari luar Pulau Jawa yang akan kulakan bahan dagangannya untuk dijual ke daerah asal mereka. 

Tidak hanya itu saja, yang menginap di hotel ini bisa merasakan sensasi kuliner ala Timur Tengah, seperti kambing oven, kebab, nasi kebuli, nasi briyani, nasi kabsa, nasi buchori, roti cane dan gulai maryam, dan masih banyak lagi. 

"Kami berasa nyaman disini karena yang kami butuhkan hanya istirahat sebentar untuk melanjutkan perjalanan wisata religi ke wali lima yang ada di Surabaya , Gresik , Lamongan dan Tuban " ujar Normaziah (Bunda Tri)