Kunjungan PMM-DN UnMuh Surabaya di Kampung Nelayan
Surabaya - Kampung nelayan RW 02 Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak Kota Surabaya kedatangan mahasiswa dari universitas Muhammadiyah Surabaya dalam program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) didampingi dosen FKIP jurusan bahasa dan sastra Indonesia , Minggu 21/11/2021
Dua puluh mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi di Sorong, Kaltim, Makassar, Palopo dan Makasar yang belajar selama satu semester di universitas Muhammadiyah Surabaya ikut dalam lawatan di kampung nelayan pesisir pantai Kenjeran untuk lebih mengenal kehidupan nelayan mulai dari bahasa, adat istiadat ,agama dan budayanya.
"Lebih lengkap istilahnya PMM-DN Inbound UM Surabaya ini merupakan program Kemendikbud RI yang bertujuan saling mengenal budaya , adat dan agama termasuk juga belajar kepemimpinan serta mengetahui sistem pembelajaran di berbagai perguruan tinggi". Ujar Drs. Yarno, M.Pd dosen FKIP Bahasa dan Satra Indonesia
Diawal perkenalan ketua paguyuban nelayan udang rebon, Hadi Siswanto menjelaskan asal nama paguyuban nelayan yang ada di kelurahan Sukolilo Baru sesuai dengan hasil tangkapan nya yaitu RW 01 nelayan pencari kepiting sehingga namanya paguyuban nelayan kepiting.
"Di RW 02 sebagian besar nelayan pencari udang rebon sehingga nama paguyuban nya udang rebon sedangkan yang di RW 03 namanya Sembilang karena nelayannya mencari ikan Sembilang". Ungkap Hadi Siswanto
Sementara itu Hamuka selaku penasehat udang rebon lebih detail menjelaskan proses pengolahan terung atau tripang bola-bola yang semakin dicari eksportir untuk diolah di Korea "Untuk satu kilo tripang bola-bola mentah dihargai lima belas ribu rupiah sedangkan yang sudah diolah menjadi kerupuk bisa dijual seharga dua ratus ribu rupiah perkilogram nya" ujarnya
Diskusi dua arah yang dilakukan antara mahasiswa dan paguyuban nelayan udang rebon semakin menarik dan banyak ilmu manfaat yang didapat ketika rasa keingintahuan mereka terjawab. (Bunda Tri)
No comments:
Post a Comment