Hikmah Dibalik Aturan Wag KIM Kota Surabaya - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

23/01/2022

Hikmah Dibalik Aturan Wag KIM Kota Surabaya

 Hikmah Dibalik Aturan Wag KIM Kota Surabaya



Surabaya - Whatsapp gruop kelompok informasi masyarakat (KIM) Kota Surabaya mulai ramai pro dan kontra sejak dikeluarkannya aturan baru di kepengurusan F-KIM periode tahun 2021-2022 diantaranya dilarang mengunggah stiker, emoticon, gambar, musik ,video , aplikasi dan sejenisnya yang tidak terkait dengan KIM dan pemerintah kota Surabaya, Minggu 23/1/2022


Aturan wag yang dikeluarkan tanggal 10 Januari 2022 oleh Bagus pengurus F-KIM Kota Surabaya bidang media dan publikasi dalam bentuk poster untuk memperkuat file yang dikirimkan oleh Soeheli sekretaris FKIM Kota Surabaya dalam bentuk word telah menjadi pembahasan berkepanjangan hingga lebih dari dua pekan.


Dari sekian banyak aturan , yang menjadi bahan perdebatan hingga hari ke dua belas adalah emoticon yang dikirim anggota saat menjawab chat , hal ini sangat wajar dikarenakan apa yang sudah terbiasa dilakukan harus dihentikan untuk selamanya.



Satu sisi ini menjadi polemik berkepanjangan karena apa yang seharusnya tidak dibesar-besarkan harus menjadi besar dan terkesan ada "pembulian" ketika ada yang mengirimkan emoticon dalam percakapan gruop, padahal belum tentu ada unsur kesengajaan tetapi lebih pada keinginan menjawab chatingan dengan cepat diwakili emoticon tanpa mengetik.


Seratus enam puluh enam anggota gruop yang mewakili pejabat pemerintah kota Surabaya dan seratus lima puluh tiga kelompok informasi masyarakat kelurahan se Kota Surabaya tidaklah semua aktif memantau perkembangan percakapan di gruop mengingat kesibukan masing-masing maka wajar saja kalau ada yang lupa.


Akan tetapi aturan adalah aturan, dan aturan dibuat sesungguhnya untuk di taati bukan untuk di langgar karena pada dasarnya munculnya sebuah aturan untuk menata ketertiban dan menjaga stabilitas dan kondusifitas gruop.


Setelah dua Minggu berlalu dan polemik masih berkepanjangan yang berujung pada kelelahan menjadi sangat tidak efektif untuk di perdebatkan karena sejatinya proses sedang berjalan ,tanpa disadari tidak adanya emoticon membuat pegiat informasi masyarakat terbiasa menulis.


Tak hanya menulis jawaban dari sebuah pertanyaan atau percakapan namun juga menuliskan rasa yang biasanya diwakili emoticon kini harus ditulis dengan kata , contohnya tersenyum lebar , Lope Lope dan lain sebagainya.


Semangat memberikan yang terbaik untuk kota Surabaya yang berbasis media , kini mulai terbentuk karena isi whatsapp gruop lebih pada karya nyata dalam bentuk link blog dari pada perang stiker atau share link non KIM yang terkadang "memancing di air keruh"


Selamat belajar dan membiasakan diri dengan hal yang baru , karena sejatinya bisa itu karena terbiasa dan terbiasa itu akan menjadi bisa , mulailah dari sendiri dan teruslah peduli dengan saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran kemudian nikmatilah prosesnya. (Bunda Tri) 

1 comment:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages