Maha Karya Fenomenal "Bangunlah Jiwanya" Di Gelar Tuk Peringati Hari Musik Nasional - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

09/03/2023

Maha Karya Fenomenal "Bangunlah Jiwanya" Di Gelar Tuk Peringati Hari Musik Nasional

 Maha Karya Fenomenal  "Bangunlah Jiwanya" Di Gelar Tuk Peringati Hari Musik Nasional 

Drama musikal " Bangunlah Jiwanya"

Surabaya -  Ratusan seniman dan pemerhati seni menghadiri acara perayaan puncak hari musik nasional 2023 di gedung Cak Durasim dengan menyaksikan tampilan drama musik "bangunlah jiwanya" dalam besutan sutradara Heri Lentho, Kamis 9 Maret 2023


Gedung kesenian Kota Surabaya yang berkapasitas enam ratus orang telah terisi semua menandakan antusias para undangan untuk menyaksikan sebuah karya anak bangsa yang fenomenal di hari musik Nasional.


Sebuah tayangan yang mengembalikan alam pikiran penonton untuk membaca dan menginterprestasi kembali karya-karya Musisi Legenda seperti WR Supratman, Ki Narto Sabdo, Koes Plus, Gombloh dan Franky Sahilatua dalam menggelorakan rasa cinta tanah air dan kebangsaan.


Juga dalam mengkontekstualkan nilainya pada masa kekinian yang dikemas dalam drama musik dalam besutan sutradara Heri Lentho, Penata Musik Vicky Ariestyawan Putra dan Purnaman Wicaksono. Di gelar di Gedung Cak Durasim Surabaya Kamis, 9 Maret 2023 pukul 19.30 WIB (malam)


Bersama Sanggar Baladewa, Jati Swara Indonesia, Sekarang Jagad, Pritta Kartika, Nanang HP, Iroel Maulana, Geraldine Laura dan Tegar Pejuang Hidup , Heri Lentho menyuguhkan sebuah drama musikal yang sarat edukasi sesuai kebutuhan zaman saat ini.


Penonton seakan dibawa ke masa awal perjuangan WR. Supratman menggelorakan semangat NKRI anak bangsa dengan lagu-lagu nasional pembakar jiwa patriotisme bangsa dengan biolanya hingga tercipta lagu Indonesia Raya.


Dimasa kedua pergeseran nilai telah terjadi , tepatnya dimasa sesudah kemerdekaan warga Indonesia telah mengenal musik barat dilengkapi dengan alat musiknya sehingga muncullah Koes Plus Bersaudara yang sempat dipenjara di masanya karena dianggap melawan pemerintahan.


Akan tetapi , penjara bukanlah tempat untuk mematikan rasa karya cipta mereka justru malah sebaliknya di balik terali besi penjara mereka bisa menghasilkan banyak karya termasuk lagu yang menggambarkan kecintaannya pada tanah air Indonesia yang berjudul "Nusantara"


Inilah yang dinamakan bahwa musik itu universal, sebuah seni yang sangat mudah diterima oleh semua kalangan dalam mengungkapkan banyak hal termasuk kritik sosial dan juga sindiran - sindiran pada pemerintahan yang nakal.


Akhirnya pesan terakhir WR Supratman yang disampaikan oleh Nanang Hp menjadi penutup yang sangat bagus maha karya drama musik bangunlah jiwanya "Mari sekali lagi kita berdiri merapatkan barisan bergandengan tangan Indonesia berseri, Indonesia lestari, bangunlah badannya bangunlah jiwanya untuk Indonesia raya". Pungkasnya (Bunda Tri)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages