Menerima Takdir dengan Hati yang Bahagia - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

24/11/2025

Menerima Takdir dengan Hati yang Bahagia

 Menerima Takdir dengan Hati yang Bahagia

Ketika Dokter Menyatakan Ku Terkena Kanker Tiroid 


Saya masih ingat saat saya pertama kali diminta berobat di RS Dr. Sutomo. Saya merasa auto shock ketika mendengar keputusan rujukan itu. Bagi saya, masuk ke rumah sakit sebesar Dr. Sutomo berarti sakit saya sudah tergolong berat. Saya merasa tidak percaya bahwa benjolan di leher saya ternyata merupakan gejala kanker tiroid.


Setelah menjalani operasi, hasil patologi menunjukkan CA Tiroid. Saya merasa sulit menerima diagnosis itu dan sempat ngeyel dengan dokter. Saya tahu itu tidak rasional, tapi saya hanya ingin meyakinkan diri bahwa saya tidak menderita kanker. Namun, hasil tes yang keluar satu per satu membuat saya harus menerima kenyataan.


Saat klaim asuransi saya ditolak karena masuk dalam kategori kanker, saya kembali merasa lemah. Tapi, lembaran kertas yang menunjukkan nama saya dengan tulisan CA Tiroid yang dicentang hijau membuat saya sadar bahwa saya harus menerima kenyataan.


Untungnya, saya memiliki tiga putra yang sangat mensupport saya, yaitu Hafizh, Obet, dan Lutfi. Salah satu putra saya memberikan kata-kata yang sangat bijak: "Ibuk sabar nggih, nurut mawon kaleh Dokter. Saat ini Ibuk diparingi Sakit, Diparingi Waktu Mustajabah kaleh Allah damel Berdoa, damel menebus dosa-dosa. Ibuk berdoa mawon damel ibuk piyambak, kaleh damel putra-putrane Ibuk nggih."


Kata-kata itu membuat saya sadar bahwa Allah memberikan saya kesempatan untuk menjadi lebih baik. Saya menyadari bahwa setiap takdir memiliki hikmah dan manfaatnya sendiri. Saat kita sehat, kita memiliki waktu untuk beribadah dan bekerja. Saat kita sakit, kita memiliki waktu untuk meluruhkan dosa-dosa dan berdoa.


Sekarang, rutinitas saya adalah menjalani kontrol di RS Dr. Sutomo setiap bulan. Saya bertemu dengan banyak penderita yang sakitnya lebih berat dari saya. Saya juga bertemu dengan banyak sahabat pejuang dari berbagai daerah di Indonesia yang perjuangannya untuk datang ke RS sangat luar biasa.


Melihat mereka, saya sadar bahwa saya harus bisa menerima takdir baru dan hidup baru dengan tetap bahagia. Saya masih diberi waktu untuk menjadi baik, dan itu sudah cukup bagi saya.


Bagi semua pejuang sehat, saya ingin menyampaikan pesan: kurangi sambat, terus semangat, terus bermanfaat, dan bahagia. Semua waktu adalah berharga, dan semua waktu diciptakan Allah sangat bermanfaat. Mari kita manfaatkan waktu yang kita miliki untuk menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat bagi orang lain.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages