Latihan Gabungan TNI - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

04/05/2013

Latihan Gabungan TNI





Bangkalan, Madura, jawa timur indonesia 02-05-2013 di atas kapal perang Republik Indonesia, SANG JENDRAL yang ber gelar SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari projurit/tentara menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro)–>Soesilo Bambang Yudhoyono mengucapkan mantra spirit militer kepada Komandan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Letnan Jenderal Munir : "NKRI ADALAH HARGA MATI. KEKUATAN MILITER KITA HARUS LEBIH BESAR DAN MODERN DIBANDING NEGARA-NEGARA TETANGGA SEPERTI SINGAPURA, MALAYSIA, AUSTRALIA,DAN LAIN-LAIN. MENGINGAT LUAS NEGARA KITA, KEKUATAN MILITER INDONESIA MUTLAK HARUS LEBIH BESAR". Mantra Spirit militer sang jendral yang lain adalah pada saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi di Mabes TNI Jakarta, 9-08-2012 di hadapan petinggi Kementrian pertahanan dan para jendral TNI sekalian berbuka puasa bersama: "LIMA TAHUN LAGI KITA AKAN MENJADI MACAN ASIA". Sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada rakyatnya 03-05-2013 Seiring datangnya sang fajar SANG JENDRAL dan TNI dari tiga matra: matra laut, matra darat dan matra udara, yang saya artikan sebagai perwujudan senjata trisula wedha yang kelak akan diberikan kepada seorang Satriya Piningit sebagai Pemimpin baru Indonesia yang telah lulus Weda Jawa, menggelar latihan gabungan dengan sandi Wibawa Yudha II dilakukan secara mandiri dan terbesar sepanjang berdirinya republik indonesia dan asia di Pusat Latihan Tempur Marinir, Karang tekok, Situbondo, Jawa timur. dengan mengerahkan16.745 prajurit dan peralatan tempur antara lain: MATRA DARAT 34 Tank dari berbagai jenis,Tank Scorpio,Tank Stormer Apc,Tank Tomer Co,Tank Amx, 21 Pucuk meriam, 24 helicopter berbagai jenis, Mi 17,Bel, dan Bolco. MATRA LAUT mengerahkan 36 kapal perang, 13 Unit BMP-3F, 33 BTR-50, 6 Kapa K-61, 2 Unit RM-70/Grad, 7 unitLVT-7A1, 2Unit BVP-2, 3 Casa dan 5 Hely. MATRA UDARA mengerahkani 5 pesawat SU 27/30, 5 pesawat hawak SPO, 5 unit F-16, 5 unit Hawk PBR, 11 pesawat C-130 Hs/H/B. Lalu 1 pesawat C-130 BT, 2 pesawat B-737 intai, 2 pesawat C-212 Cassa, 2 Unit Cn-235, 1 unit Cn-235 MPA, 2 Helly Nas-332/Sa-330, dan 4 Helly Ec-120 Colibri. Perkembangan situasi kawasan regional yang dinamis mengharuskan Indonesia untuk memperbaharui konsep dan strategi pertahanan NKRI. Ini dilakukan dalam rangka mempertahankan kedaulatan dan harga diri bangsa. Esensinya pengawal republik harus terus digagah perkasakan untuk mempertahankan warisan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa. Alutsista (alat utama sistym senjata) TNI adalah keniscayaan yang wajib disegarkan, supaya mekar, kekar dan gahar. Melihat luasnya teritori negara ini yang harus dijaga maka memperkuat pengawal republik yang bernama TNI itu merupakan sebuah keniscayaan dan hukumnya wajib. Berpuluh tahun rakyat negara ini hanya bisa menyaksikan secuil jet tempur yang bernama F16 dan F5E berupaya terbang ala kadarnya sekedar membuktikan nafas angkatan udara masih ada.Selama itu pula berbagai pelecehan teritori dilakukan oleh mereka yang mengaku bersaudara dan bersahabat dengan negeri ini. Insiden Bawean tahun 2003 ketika konvoy kapal induk AS melintas di laut Jawa, klaim Ambalat dengan provokasi angkatan laut Malaysia tahun 2005, juga pelanggaran udara oleh jet tempur Hornet Australia ketika krisis Timor Timur tahun 1999. Sebagai anak bangsa rasanya sungguh menyesakkan dada, menyaksikan burung pengawal kedirgantaraan negaranya terseok-seok mengibaskan sayapnya dan armada laut kekurangan kapal berkualifikasi striking force. Sesuwai spirit SANG JENDRAL pada tahun 2012 "lima tahun lagi kita akan menjadi macan asia". Lima tahun dari tahun 2012 yang berarti empat tahun dari tahun ini sama dengan tahun 2017 saat dimana pertumbuhan ekonomi dan pertambahan alutsista TNI telah menjadi fakta jelas. Oleh sebab itu sudah saatnya rakyat indonesia memandang diri sendiri dengan percaya diri, tidak merasa tidak setara dengan rumah jiran.Toh ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja terbaik kedua didunia terbesar se asean. empat tahun ke depan ekonomi Indonesia akan melaju secara meyakinkan dengan asumsi ceteris paribus, tidak terjadi pergolakan di Timur Tengah. Prediksi pertumbuhanekonomi berkisar antara 6,8% sampai dengan 7%. Kekuatan belanja tahunan (PurchacePower Years) atau yang disebut APBN akan menembus 2.000 trilyun dan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke 14 di dunia, terbesar di ASEAN. Sejalan dengan itu belanja militer diprediksi akan menembus 100 trilyun per tahun. Pada saat yang sama kita sudah memiliki sedikitnya 3 skuadron F16, 2 skuadron Sukhoi, 2 skuadron F5E, 1 skuadron T-50, 1 skuadron Super Tucano, 2 skuadron Hawk. Sementara kehadiran 50 jet tempur IFX sudah diambang pintu. Demikian juga dengan angkatan laut yang sudah memliki 3 armada tempur dengan kekuatan minimal 190 kapal perang termasuk 5 kapal selam. Tak ketinggalan pula penguasaan teknologi rudal anti kapal dan rudal serang darat yang digelar di wilayah perbatasan sudah menjadi kenyataan. Angkatan darat sudah dilengkapi dengan ratusan MBT, Heli serang dan rudal arhanud jarak sedang. Dengan belanja militer sesuai renstra MEF (Minimum Essential Force) pertumbuhan dan pertambahan alutsista akan terus berlanjut menuju kekuatan getar dan gentar. Sejujurnya Indonesia sudah berada dalam perjalanan itu, dan kemajuan ekonomi Indonesia sejauh ini memberikan nilai tambah pada sentuhan pertumbuhan ekonomi dan cadangan devisa serta nilai bursa saham yang menjadi indikator penting. Tetapi pertumbuhan dan pertambahan ini tak menjadi perhatian media, utamanya jendela rumah yang bernama layar kaca. Televisi swasta yang menyandang predikat TV News hanya menampilkan sisi oposisi dan kritik yang melewati batas-batas kepatutan. Yang disiarkan dan di live kan hanya pendapat mereka yang “dia pikir dia pintar”. Meminjam sebuah anekdot tentang orang yang kalau botak di depan kepala selalu dianggap pemikir, lalu kalau botaknya di belakang kepala dianggap orang pintar. Maka kalau botaknya di depan dan di belakang kepala, dia pikir dia pintar dan pemikir. Namun rakyat sudah mampu memilah mana yang sampah mana yang buah, sehingga kelayakan pendapat dan argumen yang didasarkan sentimen negatif dan politisasi sudah mampu dipilah. Biar anjing menggonggong, perjalanan pertumbuhan ekonomi jalan terus. Yang jelas pendapat dan analisis dari lembaga ekonomi dan keuangan internasional misalnya Bank Dunia, IMF dan ADB memberikan nilai plus untuk kemajuan ekonomi Indonesia. Itu pendapat yang obyektif dan jauh dari bias politisasi untuk keuntungan opini pembenaran. Bahkan dengan IMF Indonesia mampu menegakkan kepala setelah melunasi hutang kepda IMF berkaitan dengan krisis ekonomi 1998, Indonesia mampu memberikan pinjaman US$ 1 milar kepadanya. Kebutuhan alutsista perlu disesuaikan dengan perkembangan situasi kawasan yang dinamis. Oleh sebab itu tidak tertutup kemungkinan akan ada kejutan dalam hal pengadaan alutsista strategis Indonesia. Misalnya kapal selam dan jet tempur. Sangat terbuka kemungkinan pertambahan paralel dari yang sudah dipesan seperti yang tersirat dalam pernyataan Menteri pertahanan Purnomo pertengahan Agustus 2012. Boleh jadi Indonesia akan kembali menambah kapal selam dari jenis lain selain Changbogo atau Sukhoi dari jenis yang terkini teknologinya seperti Su35BM. Semua tergantung kondisi di lapangan dan yang terpenting adalah ada kemauan dan kemampuan untuk memperolehnya. Spirit beralutsista dalam bingkai semangat kebangsaan perlu selalu didengungkan untuk memberikan kebanggaan dalam berbangsa dan bernegara. Dalam kondisi Indonesia yang sedang membangun kekuatan militer sesuai renstra MEF, negara tetangga sudah banyak yang berbaik hati dan menyapa dengan tata krama. Australia berupaya mengambil hati dengan menunjukkan cara pandang yang berbeda seperti yang ditunjukkan dalam Pitch Black 2012. Malaysia sudah mulai tahu diri dan bersopan sikap. Singapura meskipun tak menampakkan mimik kekhawatiran tapi sesungguhya mereka mulai berhitung ulang dalam strategi pertahanan sarang lebahnya. Belum lagi puluhan negara yang punya industri alutsista berkunjung ke Jakarta untuk menjual senyum mengambil hati dan mengharap dapat order pengadaan alutsista. Sehubungan ­dengan itu Indonesia tidak bisa lagi bermain di wilayah inkonsistensi dalam urusan pertahanan negara terutama ketika terjadi pergantian kepemimpinan kenegaraan. Oleh sebab itu perjalanan pertumbuhan alutsista harus tetap berada dalam barisan yang rapat dan seia sekata untuk terus menambah dan mengembangkan alutsista produk dalam negeri dan joint product disamping beli jadi. Negeri ini harus punya militer dengan kemampuan berkelahi yang berteknologi tinggi, tidak lagi sekedar masuk dulu baru gebuk, sebelum masuk ya digebuk sekalian, itu yang paling tepat. Dan kita meyakini suatu saat kelak, tak lama lagi milter indonesia akan memiliki kemampuan pukul dan membanting. Sebagai bangsa besar dengan teritori luas, kepemilikan milter yang kuat dengan beragam alutsista berteknologi tinggi merupakan salah satu cara untuk mewibawakan kedaulatan NKRI dari gangguan berbagai bentuk. Lebih dari itu dengan kekuatan militer yang andal dan diperhitungkan, menjalankan diplomasi untuk kepentingan nasional dan regional akan menjadi lebih mudah karena kehormatan dan kewibawaan harga diri ada di dalam bingkainya. Sejauh ini yang sangat membanggakan adalah dukungan mayoritas rakyat Indonesia dan DPR untuk perkuatan milter kita. Ini mencerminkan nilai kedewasaan dan kebersamaan sikap manakala menyangkut harkat dan martabat bangsa. Bahwa semangat nasionalis itu masih tetap terjaga. Militernya heroik, rakyatnya nasionalis, "Insya Allah akhir tahun depan kita tuntaskan modernisasi dan pembangunan pertahanan alutsista kita," kata SANG JENDRAL di Pusat Latihan Tempur, Karang tekok, Situbondo jawa timur indonesia.   >>>sang jendral<<<  Lebihbaik mandi keringat saat latihan daripada mandi darah saat bertempur.( Dedi Kresnayana )

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages