Surabaya - Rasa ingin tahu semakin menggelitik dan menggelora saat ada sahabat bertanya tentang benteng kedung cowek, inilah yang menjadi alasan utama mengawali perjalanan ku menyusuri bebatuan di kaki pesisir pantai kenjeran ditemani seorang guide saat senja beranjak datang , Minggu 30/10//16
Lokasi benteng kedung cowek tidak terlalu jauh , hanya perlu waktu 15 menit dengan kendaraan bermotor dari rumah kami untuk mencapai lokasi , walaupun sebenarnya suharsono sang guide menyatakan " benteng kedung cowek adalah tempat beliau bermain dan mencari bitatos ( sejenis udang ) , namun sejujurnya ini adalah kali pertama aku ada disini ". Ujarnya
Menurut pengakuan guide dan keterangan warga setempat ada 3 pintu yang bisa digunakan sebagai jalan masuk ke benteng kedung cowek yaitu pintu Selatan dan pintu Utara., panjang benteng kurang lebih 700 m , bisa kita susuri dari pintu utara dengan jalan kaki menapaki bebatuan yang ada di bibir pantai , namun bisa juga dari posisi pintu selatan hingga ke tengah kemudian kembali ke selatan , selanjutnya masuk melalui pintu utara, seperti yang kami lakukan saat ini .
Jl. Nambangan Kel. Kedung Cowek Kec. Bulak Kota Surabaya
adalah jalan masuk melalui pintu selatan
Jl. Nambangan Perak Kel. Kedung Cowek Kec. Bulak Kota Surabaya
Pintu kedua yaitu pintu tengah ,posisinya di sebelah selatan pintu utara , sedangkan pintu yang ketiga yaitu pintu utara berada di belakang pompa air suramadu.
Untuk mengobati rasa penasaran ku , aku mulai dari pintu Selatan yaitu dari makam dua orang waliyullah, Syekh Umar Sumbawa dan KH Hasbullah Di ujung timur kota Surabaya itu, tepatnya kampung Nambangan Kelurahan Kedung Cowek Kecamatan Bulak Kota Surabaya.
banyak para nelayan yang sedang bergotong royong menjahit 2 layar perahu di halaman makam , layar pertama milik warga kampung nambangan sedangkan layar yang satunya milik warga sukolilo termasuk 3 keponakanku sendiri ikut terlibat didalamnya , aku sempatkan bertanya kepada salah satu keponakanku ," untuk apa buat layar lagi ? " ., Dia Menjawab ," dalam rangka persiapan lomba perahu layar yang akan diadakan tanggal 22-23 Juli 2016 di lokasi jembatan suroboyo gratis dengan memperebutkan hadiah jutaan rupiah ", wow keren , begitu jawabku , sebuah pemandangan indah penuh persahabatan dan humanisme terpancar disana .
Usai berbasa-basi ria dengan para nelayan aku lanjutkan perjalanan tuk masuk ke area benteng kedung cowek yang asri .
Pertama masuk kami melihat ada dua orang yang sedang berjaga di pos , aku menghadap dan mohon ijin agar diperbolehkan masuk benteng kedung cowek , setelah diijinkan kami memulai perjalanan dengan mengabadikan setiap jengkal pemandangan yang kita lihat disana.
Terdapat satu bangunan besar yang kokoh menjulang mampu menyisakan sepenggal kisah patriotik arek arek suroboyo dalam berjuang melawan penjajah.
Medan yang dilalui agak sulit bagiku karena aku memakai sandal tinggi , dan semakin masuk ke dalam aku merasa kurang nyaman , bau busuk menyengat yang ternyata itu berasal dari bulu ayam yang dijemur , entah milik siapa....
lalu kami putuskan untuk kembali ke pintu masuk semula , kami ingin putar haluan ke arah pintu Utara yang letaknya lumayan jauh dari pintu selatan , harus keluar dulu dari kampung Nambangan menuju ke kaki jembatan suramadu tepatnya berada di belakang rumah pompa suramadu.
Dari kaki jembatan suramadu belok kanan melewati rumah pompa , dari situ kemudian ada rumah pos yang dijaga dua orang , kembali kami meminta ijin masuk dan syukurlah kami diperbolehkan masuk , kali ini kami tidak berjalan kaki melainkan tetap memakai kendaraan bermotor.
Pintu kedua yaitu pintu tengah ,posisinya di sebelah selatan pintu utara
pintu yang ketiga yaitu pintu utara berada di belakang pompa air suramadu.
ada tanda larangan masuk daerah militer TNI AD
Sepanjang jalan kami dimanjakan dengan rimbunan semak belukar nan hijau namun liar terkesan tidak terawat dan dibiarkan meranggas dan diantara semak semak itu ada satu bangunan kokoh berbentuk kotak berdiri , dan setelah berjalan beberapa saat kemudian bangunan benteng yang lebih panjang dan lebih kokoh berjajar di bibir pantai seakan berkata " akulah benteng nya arek suroboyo"matahari mulai menggelincir ke ufuk barat , suasana terlihat gelap usai mengambil gambar kami memutuskan pulang dengan membawa satu kenangan indah akan saksi sejarah patriotik arek suroboyo dengan harapan semoga saksi sejarah ini bisa dikelola lebih baik , bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya?
Dan benteng kedung cowek adalah saksi sejarah perjuangan arek suroboyo melawan penjajah.
(By: Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment