KIM BAHARI - Pagi ini ada parade budaya Cross Culture festival 2016
yg diikuti 6 negara dan kota2 di indonesia diantaranya Amerika serikat,
Polandia, Xianmen China, Guangzhou China, Soeul, Busan. Parade akan
diberangkatkan Dari Taman Bungkul pkl 08.00 oleh Ibu Walikota Surabaya menuju
Patung Karapan Sapi Urip Sumoharjo dilanjutkan ke Bambu Runcing, Yos Sudarso
hingga finish ke Taman Surya Balaikota. Acara ini rutin digelar pemkot tiap
tahun, dan tahun ini sudah ke-13 penyelenggaraan Cross Culture festival
Festival Lintas Budaya “Surabaya Cross Culture Folks and Art
Festival” 2016 terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, tahun
ini jumlah peserta dari luar negeri jauh lebih banyak. Selain itu, seluruh
peserta diarak naik becak mulai Taman Bungkul hingga Patung Karapan Sapi, Jalan
Basuki Rahmat, Minggu (14/8).
Sesampai
di Patung Karapan Sapi, para peserta dari dalam maupun luar negeri berjalan
kaki menuju monumen Bambu Runcing. Di lokasi tersebut, mereka secara bergantian
menampilkan atraksi seni masing-masing. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang
melepas rombongan dari Taman Bungkul juga ikut bergabung dalam atraksi seni di
Bambu Runcing. Bahkan, orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu ikut larut dalam
tari-tarian tradisional masing-masing negara.
“Aku kesel
rek. Nari ping limo mau (saya lelah. Tadi saya menari lima
kali),” ujar Risma -sapaan Tri Rismaharini.
Dijelaskan
Risma, lokasi Bambu Runcing sengaja dipilih lantaran monumen tersebut kental
nuansa perjuangan. Sebab, Festival Lintas Budaya kali ini digelar
juga dalam rangka memeriahkan HUT kemerdekaan RI ke-71.
Sedangkan
peserta yang ikut ambil bagian dalam event tahunan ini sebanyak 187 orang dari
dalam negeri dan 158 orang dari luar negeri. Beberapa negara yang mengirimkan
delegasinya antara lain, Amerika Serikat (AS), Polandia, Estonia, Rumania,
Tiongkok, dan Korea Selatan. Sementara perwakilan dalam negeri datang
dari Kota Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, Kota Balikpapan,
Kabupaten Sleman, Kabupaten Salatiga, Kota Jogjakarta dan tentunya tuan rumah
Surabaya.
Risma
menyatakan, pihaknya punya misi khusus dibalik gelaran Festival Lintas
Budaya. Yakni menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Surabaya adalah kota
yang aman dan nyaman. Dengan demikian, Kota Pahlawan sangat cocok menjadi
etalase budaya baik dari dalam maupun luar negeri.
Dia
berharap, momen ini dapat dimanfaatkan publik Surabaya untuk menambah
pengetahuan akan budaya. Apalagi, para delegasi dari sejumlah negara dan daerah
akan berada di Surabaya hingga 18 Agustus. Mereka juga dijadwalkan mengikuti
upacara peringatan kemerdekaan RI di Balai Kota pada 17 Agustus mendatang.
Sementara
itu, salah seorang peserta dari Xianmen, China, Zeng Xue Wen
mengapresiasi festival lintas budaya yang dikemas menarik. Ia beserta kesepuluh
rekannya pun membawa beberapa kegiatan tradisional China sebagai perkenalan
budaya ke masyarakat umum.
“Kami
mengikuti kegiatan lintas budaya ini juga sebagai peringatan sepuluh tahun
kerja sama Surabaya dan Xianmen. Nantinya, kami akan menampilkan drama Kaociaxi
(pertunjukan karakter/peran), nyanyian opera kecaixi, tarian dua putri
Xinjiang, serta tarian gadis Istana Dinasti Han da Tang,” katanya.(
Foto : Katon Bagus )
No comments:
Post a Comment