Tawuran Hebat Terjadi di Gelora 10 November
KIM BAHARI - Pengabdian
guru berkobar dan membara di kegiatan apresiasi , tampilan drama kolosal , Band
dan paduan suara menjadi tontonan edukatif yang mampu membangkitkan jiwa seni
para guru sesudahnya Uforia ini tidak hanya dinikmati oleh guru SD namun
dimulai dari jenjang PAUD , TK , SD, SMP , SMA dan SMK ikut larut dalam suasana
yang bersahaja namun penuh makna di Apresiasi guru 2016 dalam rangka memperingati
hari guru nasional ke 23 dan HUT PGRI ke 71 , Minggu ,27/11/2016
Para kafilah yang terdiri dari barisan guru – guru mulai
jenjang TK , SD, SMP , SMA dan SMK
melakukan defile untuk masuk ke
lapangan olahraga dan melakukan senam bersama , dipandu oleh instruktur senam
dari atas panggung , tak ketinggalan bu risma ikut turun dan senam bersama di
lapangan ,kemudian seluruh kafilah berbaris rapi di lapangan dengan mengenakan
seragam di posisi masing – masing , diiringi dengan alunan paduan suara yang
harmonis para peserta melengkapi kostum
mereka untuk melakukan atraksi teatrikal yang melibatkan ratusan guru se
surabaya
Dengan memakai kostum
ada pengibar bendera yg berwarna hitam dan putih lari mengelilingi lapangan sebagian
para ibu guru memakai baju seragam putih abu abu yg menggambarkan adanya
pertengkaran para bpk guru memakai seragam SD yg menggambarkan "anak sd yg
masih mencari dunia n fantasinya dgn bermain sesuka hati dan menari2 "
Tawuran dan pertengkaran
hebat yang terjadi di lapangan olahraga gelora 10 november antar siswa SMA - SMK
, bisa diredam dan dilerai oleh seorang guru dan pasukan pengamanan yang berperan
untuk mengarahkan anak didiknya untuk tidak tawuran , itu adalah salah satu
adegan drama kolosal yang di lakukan oleh utusan berbagai jenjang pendidikan se
Surabaya .
Di sudut lapangan
yang lainnya ada guru yang menari dan memakai selendang dengan lemah gemulai
mengiringi alunan music dari arah tribun , dan di tengah lapangan ada yang berdiskusi antar
guru "menggambarkan seorang guru bukan hanya bijak secara berprilaku guru
juga harus berprestasi " , drama kolosal ini makin bagus didukung oleh
kostum yang digunakan peserta apresiasi guru 2016.
Tri Rismaharini ,
Walikota Surabaya yang berkenan hadir pagi ini menyampaikan “ Surabaya adalah
kota ramah anak , melalui dunia pendidikan yang ada di Surabaya , kita upayakan
untuk meniadakan perdagangan anak ( Traficking ) ataupun kejahatan di kalangan
anak , dan kita patut bersyukur di Surabaya tidak ada tawuran antar anak
sekolah “ Ujarnya
Turut mendampingi walikota Surabaya , ihsan Kepala
dinas pendidikan menyampaikan “ ucapan trimakasih kepada bapak dan ibu guru
yang telah mendidik siswa –siswinya di sekolah dengan penuh semangat keikhlasan
dan berkarya “ Ucapnya
Tiba – tiba panggung apresiasi guru 2016 di kejutkan
dengan kehadiran Rudy Sugeng Prayitno,S.Pd kepala SDN Bulak Rukem I No. 258
Surabaya yang memberikan cinderamata special perjalanan walikota Surabaya sejak
awal menjabat hingga saat ini “ Tri
Rismaharini dalam bidikan lensaku “ .
“ tidak bisa
dipungkiri kehadiran Ibu Nomer satu di Surabaya telah banyak memberikan arti
dan meninggalkan jejak jejak sejarah perkembangan Surabaya menjadi seperti saat
ini , dan sebagai seorang rudy yang mengagumi akan kepemimpinan beliau tepat di
usianya yang ke 55 tahun ( 20 November 2016 yang lalu ) kami apresiasi dengan foto foto perjalanan
karir beliau “ terang Rudy ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment