Surabaya - Hujan gerimis yang menyapa Surabaya tiap sore beberapa hari ini tidak menyurutkan langkah peserta mancal dari subcyclist untuk menyapa pesisir pantai kenjeran yang ada di wilayah utara kota Surabaya, sabtu 21/1/17
Sejarah menyebutkan kota ini dimulai dari sisi laut, berawal dari pelabuhan hingga berkembang menjadi metropolitan. Ada sejuta cerita yang mengiringi evolusinya, mulai dari kisah perjuangan nan heroik hingga kisah cinta nan romantik.
Dengan menyusuri keindahan kawasan pantai Surabaya bersepeda sambil menyapa senja di timur kota Surabaya peserta mancal penuh semangat mengayuh sepedanya .
Start jam 16.00 dengan Rute diawali dari patung gurita ken park menuju pura segara yang ada di kompleks TNI AL kelurahan Sukolilo Baru kecamatan Bulak " suasana dan auranya benar-benar berasa di Bali " ujar Devina salah satu peserta subcyclist
Pura Segara , Foto : Devisa
Puas berexplore di pura segara ,perjalanan dilanjutkan ke sentra ikan Bulak dengan melewati mural Surabaya sepanjang tembok wisata pantai lama kenjeran Surabaya.
Matahari terus bergerak menuju peraduan berganti rembulan yang malu malu menampakkan wajahnya , subcyclist melanjutkan perjalanan ke jembatan suroboyo untuk melihat keindahan air mancur menari icon baru Surabaya yang hanya dinyalakan pada hari sabtu pukul 19.30 wib - 20.30 wib .
Seluruh peserta mancal tidak menyia-nyiakan waktu yang ada , mereka menghabiskan waktu dengan berfoto ria menggunakan background air mancur yang fenomenal.
Air mancur menari , foto : Devina
Puas menghabiskan malam di jembatan suroboyo peserta mancal melanjutkan perjalanannya menuju angkringan matahari , rest area yang menyediakan aneka sea food yang dilengkapi dengan toilet , musholla dan parkiran yang luas .
Angkringan Matahari
Setelah melakukan perjalanan mengasyikkan peserta mancal dibuat lapar sehingga mereka singgah ke angkringan matahari yang atributnya terbaca dari jembatan suroboyo ,sebuah tempat yang sangat rekomended bagi pengunjung jembatan suroboyo, tidak hanya karena harganya pas di kantong namun juga lezat di mulut dan kenyang di perut ini membuat peserta mancal berasa puas dan ingin kembali mengagendakan perjalanan berikutnya tentunya dengan rute yang berbeda untuk terus mengeksplor Surabaya melalui hobby mereka bersepeda
" Selalu saja ada yang manis dalam perjalanan kita, entah itu kenangan, sambutan hangat, gurauan, atau bahkan kekonyolan" ujar Devina salah satu peserta wanita mancal ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment