Makam kyai Sedo Masjid & Pangeran Pekik (Adipati Surabaya)
Surabaya - Menelusuri jejak cagar budaya Makam kyai Sedo Masjid & Pangeran Pekik (Adipati Surabaya) yang banyak dilupakan warga yang terletak di Jl. tembaan Surabaya. Tepatnya di depan Monumen Tugu Pahlawan Surabaya. Makam tembaan merupakan area makam kuno, di area pemakaman ini terdapat makam Kyai Sedo Masjid dan makam (duplikat) Pangeran Pekik, adipati surabaya. Makam Pangeran Pekik yang asli berada di Imogiri. Sedang kyai sedo masjid merupakan pejuang islam, sejarah makam tembaan terkait erat dengan kisah kyai sedo masjid.
Peristiwa Sejarah Kyai Sedo Masjid di awali, Pada Tahun 1772 umat Islam surabaya bergotong-royong membangun masjid di Surapringgo, sekarang menjadi kompleks tugu pahlawan. Tidak lama kemudian pemerintah belanda juga mendirikan kantor pusat pemerintah daerah Jawa Timur (Hoeve Kamtoer-kantoislar besar) atau masyarakat umum menyebutnya dengan kantor gubernur) persis berada di depan masjid.
Keinginan pemerintah belanda ini mendapat penentangan dari umat Islam. Di prakarsai oleh ulama dan kiai umat islam melakukan perlawanan hebat untuk mengagalkan niat pemerintah belanda tersebut. Perlawanan itu mencapai puncaknya ketika seorang Kiai bernama badrun gugur tertembak. Masyarakat memberi penghormatan dengan menyebut beliau dengan Kiai Sedo (dalam bahasa indonesia berarti mati atau gugur) Masjid dan jasadnya dikebumikan di sebelah lokasi masjid. Untuk mengenang peristiwa ini masyarakat menyebut area ini dengan Tembaan sekarang jadi jl. Tembaan. Makam beliau sekarang berada di depan seberang jalan Kompleks Tugu Pahlawan. Masjid yang digusur kini dipindah di jl. Kemayoran ato disebut Masjid Kemayoran . ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment