Surabaya - Beberapa komunitas sedang melakukan Diskusi film " Archief Van Tranen
" ( Arsip sebuah tulisan ) Bersama mas Ady Setyawan dan Marjolein
Van Pagee Blogger asal Belanda termasuk oleh komunitas #lovesuroboyo dengan mengangkat tema diskusi pembantaian di
gedung Simpangsche societeit yang kini lebih dikenal dengan balai pemuda
surabaya di ruang auditorium tugu pahlawan Surabaya, Minggu 9/4/17
Marjolein van Pagee selaku pembicara dari film Archief
van Tranen (Arsip sebuah Tangisan) itu
menceritakan tentang orang
belanda yang pernah tinggal disurabaya dengan perbedaan sudut pandang antara
versi indonesia dengan versi belanda.
Diarsip belanda diceritakan kalau keluarga belanda
itu dibantai sama pejuang indonesia yang didalangi oleh soetomo, sehingga orang
belanda sangat membenci soetomo karena sudah menjadi dalang pembantaian orang
orang belanda dan pejuang belanda itu dibantai , ada yang kepalanya dipotong
dan dibuang ditoilet balai pemuda, ada juga yang jasadnya digantung dan ditusuk
sama bambu runcing langsung dibuang ke kalimas dan masih banyak lagi cerita
dari keturunan belanda yang tinggal dikampungnya bali.
“Miss Marjolein van Pagee membawa film ini untuk memberi
tahu ke kita warga Indonesia utamanya Surabaya kalau ada perbedaan sudut
pandang antara belanda dan indonesia tentang sejarah perang kemerdekaan
khususnya di surabaya , Kalo dari film ini tadi , Jadi belanda itu bikin opini
publik kalo bung tomo itu adalah dalang dari pembantaian warga sipil belanda
atau belanda-indo stelah proklamasi . Tepatnya stelah pristiwa perobekan bndera
“ Ujar Elissa
“ Nah film ini tadi menunjukan kesaksian tentang
mereka - mereka yang "katanya" jadi saksi hidup pembantaian itu , seolah
– olah pemuda kita ini adalah orang –
orang yang keji karena telah membantai
orang belanda yang tidak bersalah ,tanpa menunjukkan apa yang belanda lakukan
di indonesia selama 350th lamanya “ Lanjut Elissa
Dulu Belanda itu terkenal dengan strategi politiknya
adu domba, tidak di bahas di film ini ,yang pasti sejarah yang kita pelajari
bertahun- tahun di ceritakan berbeda di film ini dengan penjelasan dari Marjolein van Pagee , orang Belanda yang meneliti
sejarah dari dua sudut pandang dengan misi
ngelurusin sejarah dari dua sisi
“ Intinya ini bukan cari benar atau salah tapi
membuka mata kita biar kita tahu kalo sejarah kita itu disana tidak sepenuhnya
di akui dan kita tidak bisa menyalakain mereka yang merasa terintimidasi ketika
itu dan meluruskan sejarah memang tidak mudah, karena sudah tiddk banyak saksi
perjuangan yang kini masih hidup “ Ujar
Umik
“ Kalau versi indonesianya yang kita tahu dibalai
pemuda kan orang indonesia hanya jadi pesuruh, penemuan tengkorak bulan
desember 2016 di balai pemuda surabaya , tepatnya saat pembangunan parkiran
motor baru balai pemuda Surabaya yang di
basement , Saat pembongkaran dibalai pemuda itu salah satu pekerja menemukan dua
tengkorak manusia , satu tengkorak diperkirakan umur 25 -35 dan yang satu
tengkorak lagi diperkirakan umur 35-45 itu ternyata orang indonesia dan bisa
jadi orang jawa “ Ujar wahyu yang kerja dimuseum antropologi unair.
“ Sejarah tetap harus
digaungkan kepada generasi muda sebagai cermin penyemangat untuk lebih maju ,
dan banyak ilmu sejarah yang bisa digali serta diambil hikmahnya dari diskusi
hari ini”. Ujar Ady Setyawan
No comments:
Post a Comment