Pariwisata Berbasis Syariah
Surabaya - Selama ini, mindset masyarakat tentang Pariwisata seringkali berkonotasi negatif. seperti Prostitusi , Makanan dan minuman haram dan sebagai media penghamburan uang serta Banyak kemaksiyatan terjadi, dibahas tuntas di talkshow pariwisata berbasis syariah yang digelar pada pameran pariwisata terbesar di Indonesia dengan tajuk Majapahit Travel Fair 2017 , Jumat 14/4/17
Acara yang dihadiri Ketua IPEMI Jawa Timur beserta staf , Direktur Swastika Prima, DPD BKPRMI Surabaya, LK PDA Surabaya , Pimpinan dan Pengurus Yayasan Suara Hati Sidoarjo , Para Sponsorship dan Undangan Umum dengan durasi 60 menit ini banyak membuka dan memberikan wawasan tentang Pariwisata syariah di acara talk show pariwisata berbasis syariah dengan narasumber tunggal Etty Sunanti
“ Pengalaman beliau mengelola ESP dan di IPEMI sebagai pengusaha sukses , hobby traveling nya hingga ke negeri Sakura, keaktifan nya sebagai mubalighod di Aisyiyah juga kesuksesan kesuksesan nya yang segudang patut ditauladani , Semangat berjuang terus beliau gelorakan utamanya dalam memotivasi catin melalui biro jodoh yang beliau punya hingga naik ke pelaminan dengan wedding nya dan juga bisnis lainnya tanpa mengenal lelah ditengah aktivitas nya sebagai single parent dengan tiga putra putri sholih dan sholihah “ Ujar Tri membuka Talkshow
Masyarakat ber-image, bahwa Wisata Syariah identik dengan Wisata Religi yang orientasinya selalu ke Masjid, tempat sejarah Tokoh Islam, Makam para Wali, dan sejenisnya.
Kenyataannya, mau tidak mau Pariwisata adalah kebutuhan "Spiritual" setiap insan. Sebagai media refreshing, menghibur dari kepenatan hidup, pendekatan keluarga, dll. Kenyataannya Indonesia mempunyai kelebiha hanya ada di dua hal yang membuat menarik Wisatawan Lokal ataupun Asing ( income negara ) berupa Kerajinan Handmade beserta kreatifitasnya dan Destinasi Wisata yang unik dan menarik. Mulai Gunung, Pantai, Danau, Hutan, Situs situs bersejarah. Serta keragaman budaya.
“ Sebagai pelaku bisnis dan sebagai anak bangsa, kita harus mampu memerankan area Wisata sebagai media berdakwah. Dengan memulai mengimplementasikan Syariat Islam dalam pariwisata , Kita bisa memulai membangun Wisata Syari'ah dengan pihak yang terkait. Mulai dari Hotel /Homestay - Islami , Halal kemudian Restoran dan wisata kuliner - Islami, Halal serta Jasa travel sebagai wahana edukasi dan ibadah keluarga “ Terang Etty sebagai narasumber
“ melalui lembaga Islam setempat bisa diwujudkan melalui kerjasama dibidang dakwah, baksos ke area minus ekonomi, lemahnya Islami ( daerah rawan pemurtadan dll ) , hal ini sangat berimbas pada pemerintah setempat, lahan pemasukan daerah, dan percepatan pembangunan daerah. Karena meningkatnya jumlah wisatawan lokal dan asing. Serta meningkatkan perkembangan omzet UMKM beserta hasil handmade dan kerajinannya yang super kereatif secara otomatis akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Begitu pula dengan Bisnis Kuliner, pasti sebagai sumber rizki yang sangat di cari para pedagang dan wisatawan yang nantinya akan tumbuh , berbagai aspek dalam dakwah dan ibadah. Di area wisata ini. Yang jelas pasti akan menguntungkan banyak pihak. Secara finansial, dan perubaahan kebudayaan yang buruk menjadi lebih Islami “ lanjut Etty Sunanti
No comments:
Post a Comment