Makam Waliyullah Syekh Umar Sumbawa dan KH Hasbullah
Surabaya - Pesisir Pantai Kenjeran menyimpan banyak bukti sejarah , diantaranya bukti sejarah akan kehebatan , kesaktian dan kemasyuran para tokoh pendahulu melalui jalur perairan Indonesia , selasa 30/5/17
Bulan Ramadhan, Bulan yang penuh semangat untuk menambah pahala sebab di bulan penuh berkah ini adalah bulan dilipat gandakannya segala amal perbuatan, tidurnya orang berpuasa itu berpahala apalagi aktivitasnya
Perjalanan Ramadhan 1438 H kali ini, sengaja ke Makam Waliyullah Syekh Umar Sumbo yang berada di perairan pantai kenjeran tepatnya di Jl. Nambangan perak kelurahan Kedung cowek kecamatan Bulak Kota Surabaya.
Jl. Nambangan Kel. Kedung Cowek Kec. Bulak Kota Surabaya
adalah jalan masuk melalui pintu selatan
Pintu Selatan yang akan dilewati melalui jalur perkampungan Jl. Nambangan hingga ke utara dengan menggunakan kendaraan roda dua , pengendara perlu meningkatkan kewaspadaan dan kehati - hatian saat mengemudikan kendaraan dikarenakan jalanan sempit dan berbatu , ikuti jalan hingga ke utara dan bertemu dengan pintu masuk makam dua orang waliyullah, Syekh Umar Sumbawa dan KH Hasbullah .
Jl. Nambangan Perak Kel. Kedung Cowek Kec. Bulak Kota Surabaya
Dari makam dua orang waliyullah, Syekh Umar Sumbawa dan KH Hasbullah Di ujung timur kota Surabaya itu, tepatnya kampung Nambangan Kelurahan Kedung Cowek Kecamatan Bulak Kota Surabaya , kisah sejarah Waliyullah Syech Umar Sumbo dan KH. Hasbullah yang berada di perairan pantai kenjeran tepatnya di Jl. Nambangan perak kelurahan Kedung Cowek kecamatan Bulak Kota Surabaya
banyak para nelayan yang sedang bergotong royong menjahit 2 layar perahu di halaman makam , layar pertama milik warga kampung nambangan sedangkan layar yang satunya milik warga sukolilo
Sebuah pemandangan indah penuh persahabatan dan humanisme terpancar disana ." Kami sering mengerjakan hal seperti ini sejak kakek moyang kami " Ujar Rifa'i Tokoh Nelayan Bulak ( Bunda Tri )
Sebuah pemandangan indah penuh persahabatan dan humanisme terpancar disana ." Kami sering mengerjakan hal seperti ini sejak kakek moyang kami " Ujar Rifa'i Tokoh Nelayan Bulak ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment