Risma Ajak Warga Dolly Nobar Ransel Lusuh - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

08/07/2017

Risma Ajak Warga Dolly Nobar Ransel Lusuh

Risma Ajak Warga Dolly Nobar Ransel Lusuh
Surabaya - Ribuan warga dan anak - anak Surabaya utamanya yang berdomisili di sekitar kelurahan  Putat Jaya berkumpul di lapangan futsal untuk nonton bareng film Ransel lusuh garapan komunitas lovesuroboyo bersama  walikota Surabaya , Sabtu 8/7/17

Risma , walikota Surabaya yang hadir dan mendampingi anak-anak Dolly sebelum menyaksikan tayangan ransel lusuh berkenan menerima karikatur dirinya dari komunitas lovesuroboyo  dan dari bicara surabaya Dolly Fest 2017 serta memberikan 100 kaos untuk anak-anak Dolly.

" Ibu tidak tahu kalau kalian menginginkan kaos , ini Ibu bawakan kaos buat kalian tapi kalian harus janji sama ibu Kalau ada masalah datang aja ke pak lurah dan pak camat , belajar yang rajin dan jangan main sampai pagi " Ujar Risma mengawali sambutannya


Kepedulian walikota perempuan yang pertama di  Surabaya ini memang tidak diragukan lagi , bahkan tekatnya untuk merubah Dolly menjadi perkampungan ramah anak dibuktikan dengan dibangunnya fasilitas - fasilitas umum yang bisa dinikmati kapan pun oleh mereka .

" Tidak ada yang tidak mungkin , darimanapun kalian dan siapapun kalian yakinlah kalian akan sukses dibandingkan bu walikota maupun orangtua kalian karena tidak ada yang tidak mungkin , Kalau kalian pintar , Ibu belikan sepatu " lanjut Risma

Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan, hal ini terjadi sejak adanya pertempuran rakyat Surabaya melawan tentara Belanda dalam revolusi kemerdekaan Indonesia.

Nama Surabaya, sesuai dengan etimologinya, berasal dari kata Sura atau Suro dan Baya atau Boyo, dalam bahasa Jawa. Suro adalah jenis ikan hiu, sedang boyo adalah istilah bahasa jawa untuk buaya. Menurut mitos, dua hewan ini adalah binatang paling kuat yang juga menjadi simbol kota Surabaya sampai saat ini. Pendapat lain mengatakan, bahwa nama Surabaya juga diambil dari istilah Sura Ing Baya, yang berarti "berani menghadapi bahaya".

Kota ini menjadi tempat bermain dan belajar bagi Sura (Putraku Assyidiq Maghfiriano) dan Baya (Muhammad Zainul Bahar) untuk menggapai cita - cita mereka. Bagi Sura dan Baya kota Surabaya sarat akan sejarah, budaya dan banyak hal lainnya.


Kisah ransel lusuh diawali dengan perjalanan Baya menjemput Sura untuk mengaji bareng di masjid, dua sahabat itu seringkali kluthusan jika selesai melakukan kegiatan apapun dan tak lupa Sura dan Baya membawa ransel kesayangannya.

Dari kluthusan tersebut mereka mendapat banyak ilmu dan pengalaman sehingga setiap guru memberikan pertanyaan tentang sejarah, sosial dan budaya selalu dilibas habis oleh mereka.


" Hari demi hari mereka lalui dengan mengelilingi kota Surabaya, hingga suatu ketika terjadi konflik diantara mereka. Dua sahabat tersebut pada akhirnya berpisah dengan membawa ego, cita-cita dan harapan untuk masa depan mereka .

Selama enam puluh menit film Ransel Lusuh diputar terlihat Risma begitu menghayati dan mengikuti satu persatu adegan demi adegan dengan penuh kebanggaan dan kebahagiaan , sambil sesekali melempar senyum pada anak-anak disebelahnya.

Setiawan sutradara film Ransel Lusuh yang biasa  dipanggil Cak Oyot menceritakan sedikit sinopsis nya "  film garapan komunitas lovesuroboyo yang berbahasa suroboyo dimainkan arek Suroboyo dan dipersembahkan untuk Suroboyo " tutur cak Oyot  ( Bunda Tri )

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages