Kapal
Selam Baru Milik TNI AL Tiba Di Surabaya
Surabaya - Kapal selam yang diberi nama
KRI Nagapasa 403 akhirnya bersandar di pangkalan Komando Armada Republik
Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Senin, (28/8/2017).
Warga Surabaya yang mendengar akan
kedatangan kapal selam diesel
elektrik KRI Nagapasa- 403 di Surabaya setelah 16 hari berlayar dari
Korea Selatan terlihat sudah tidak sabar menunggu di pangkalan armada timur TNI
AL Surabaya .
Perlahan - lahan kapal selam mulai mendekat
dan merapat dengan kegagahan nya dengan pengawalan ketat dari anggota marinir
TNI AL .
Kapal selam KRI Nagapasa sendiri memiliki
panjang maksimal 61,3 meter berdiameter 6,2 meter, serta kecepatan saat
dipermukaan dengan electric battery 12 knot, ketika menggunakan mesin diesel
electric 10 knot dan kecepatan maksimal saat menyelam 21 knot.
Kapal selam ini dilengkapi dengan 8
peluncur torpedo yang multifungsi. Selain untuk meluncurkan torpedo, juga dapat
digunakan untuk menyebar ranjau.
Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Surabaya
Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana
Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., menghadiri acara penyambutan kapal selam
baru KRI Naga Pasa 403 di dermaga Kapal Selam Koarmatim Ujung Surabaya, Senin
(28/8).
Kedatangan KRI Naga Pasa-403 di dermaga Kapal Selam Koarmatim
Ujung Surabaya ini, disambut Kepala Staf angkatan Laut (KSAL) Laksamana
TNI Ade Supandi, S.E., M.AP didampingi Asrenum Panglima TNI, Aspam Kasal, Asops
Kasal, Pangarmatim, para pejabat teras Mabesal, para Asisten Pangamatim, para
Dansat jajaran Koarmatim, dan tamu undangan lainnya.
Setelah diresmikan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu
dan diberi nama KRI Nagapasa-403 di dermaga galangan kapal DSME, Okpo, Geoje,
Gyeongsang Selatan, Korea Selatan, Kapal selam ini resmi masuk kapal perang di
jajaran Angkatan Laut Indonesia.
Perjalanan dari Korea Selatan menuju Indonesia ditempuh selama 17
hari tanpa singgah di dermaga manapun. Dengan diresmikan KRI Nagapasa-403, maka
kekuatan TNI AL akan bertambah dan meningkatkan kemampuan Pertahanan Nasional.
Seusai upacara pemberian nama, acara dilanjutkan dengan peresmian
KRI Nagapasa-403 dan pengukuhan Letkol Laut (P) Harry sebagai komandan KRI
Nagapasa-403 yang di pimpin oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu
di Okpo, Geoje, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan.
KRI Nagapasa-403 merupakan satu dari tiga kapal selam yang dipesan
Indonesia dari Korea Selatan. Kapal tersebut dibangun pada 2013 dengan menggunakan
transfer of technology (ToT). Kapal selam ini merupakan produksi ekspor
pemerintah Korea Selatan yang pertama kali.
Kapal selam ini merupakan pengembangan dari kapal selam tipe Chang
Bogo Class milik Republic of Korean Navy (ROK Navy) dan kapal selam tipe Cakra
yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut Indonesia. Proses pembangunan kapal berada
di bawah kendali pengawasan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Selam (Satgas
Yekda KDSE DSME209) yang dipimpin Laksma TNI Iwan Isnurwanto.
Kapal selam KRI Nagapasa-403 memiliki panjang 61,3 meter dengan
kecepatan ± 21 knot di bawah air. Kapal ini punya ketahanan berlayar lebih dari
50 hari dan mampu menampung 40 kru untuk menunjang fungsi. Kapal juga
dipersenjatai torpedo dengan fasilitas delapan buah tabung peluncur.
Chang Bogo Class juga dirancang untuk mampu men-deploy ranjau
laut, meluncurkan rudal antikapal permukaan, serta mampu melepaskan torpedo
Counter Measure. Selain KRI Nagapasa-430, dua kapal selam lainnya dari Korea
Selatan dipersiapkan untuk memperkuat pasukan TNI AL
Rencananya kedua kapal itu dinamai dengan KRI Trisula 404 dan KRI
Nagarangsang 405. Indonesia sendiri menandatangani kontrak pengadaan tiga kapal
selam dengan DSME pada Desember 2011, keseluruhan kapal akan diselesaikan pada
tahun 2019.
Kapal Nagapasa yang datang langsung dari
Korea Selatan tersebut, tiba di Indonesia dengan menempuh 15 hari perjalanan
tanpa singgah. "Alhamdulillah perjalanan KRI Nagapasa 403 lancar dan
selamat, bahwa alusista yang sudah kita pesan dari Korea Selatan dari kontrak
yang kita tandangani sejak 2011 dan efektif pada 2013 lalu," kata Kepala
Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi kepada wartawan seusai Kapal
Selam itu sandar. ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment