Community TB Care Aisyiyah Sub Sub Recipient Kota Surabaya - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

25/09/2017

Community TB Care Aisyiyah Sub Sub Recipient Kota Surabaya

Community TB Care Aisyiyah Sub Sub Recipient Kota Surabaya

Foto Bunda Tri.

Surabaya - TB - HIV Aids merupakan penyakit yang butuh penanganan intensif dan bukan hal yang mudah untuk bisa berada ditengah mereka .Fenomena yang ada sampai dengan saat ini masih banyak masyarakat khususnya di Kota Surabaya yang belum memahami tentang penyakit Tuberculosis. Kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit yang terkenal dengan istilah TB ini masih sangat kurang. Selain itu dukungan pemerintah Kota Surabaya terhadap program penanggulangan TB - HIV Aids juga masih belum maksimal. Sehingga perlu adanya dukungan dari berbagai pihak khususnya dari stake holder untuk bisa memberikan yang terbaik untuk surabaya zero TB , Senen 25/9/17

Suatu kesempatan yang luar biasa siang ini bisa berada diantara orang-orang hebat dalam satu forum diskusi memikirkan satu langkah jitu untuk mencari solusi terbaik bagi penderita TB -HIV Aids.terbalut dalam kegiatan Community TB Care Aisyiyah Sub Sub Recipient Kota Surabaya " Ujar Sonya dari perwakilan Kopwari Dalam balutan KMP - FSTB " Semanggi Suroboyo " yang dibidani pimpinan daerah Aisyiyah kota Surabaya dengan menggandeng CSO dari stake holder terkait dan peduli kesehatan bersama kita bermufakat di Hotel Quest Surabaya

Tubercolosis (TB) merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian jika tidak diobati dengan tuntas. Di Indonesia setiap tahun diperkirakan ada 450.000 kasus baru dan 65.000 orang meninggal dunia karena TB atau kurang lebih 178 orang perhari (WHO Global TB Report, 2012). Penyakit TB disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis dan dapat menyerang siapa saja terutama kelompok usia produktif (15 – 50 tahun) bahkan juga menyerang anak-anak dibawah umur, sehingga secara ekonomi sangat merugikan keluarga dan Negara.

Foto Bunda Tri.
Strategi umum program pengendalian TB 2011-2014 adalah melalui pelayanan DOTS yang harus tersedia untuk seluruh pasien TB, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi, karakteristik demografi, wilayah geografi dan kondisi klinis. Pelayanan DOTS yang bermutu tinggi bagi kelompok- kelompok yang rentan (misalnya anak, daerah kumuh perkotaan, wanita, masyarakat miskin dan tidak tercakup asuransi) harus mendapat prioritas tinggi. Permasalahan TB di Indonesia walaupun sudah sejak lama ditanggulangi, namun  kasus TB masih terus berkembang dikarenakan banyaknya angka drop out yang semakin tinggi dan disamping itu juga masih banyak penanganan kasus TB yang belum sesuai dengan standar pengobatan TB (ISTC/International Standars for TB Care).

Dalam periode R-NFM ini program mulai mengadakan kegiatan advokasi sebagai salah satu kegiatan, berbagai kegiatan advokasi yang dilakukan. Advokasi kebijakan ditujukan untuk mendorong perubahan kebijakan secara spesifik yang ditujukan pada isu utama yang telah ditentukan. Hasil dari advokasi kebijakan ini bisa berupa produk peraturan (Perundang-undangan, peraturan, keputusan kepala daerah, perubahan ataupun penambahan anggaran atau kebijakan lain).

Beberapa tolok ukur isu bisa dikatakan sebagai isu kunci maupun isu strategis bila : 1. Relevan dengan masalah-masalah actual dan nyata yang dihadapi oleh masyarakat. 2. Isu tersebut mendesak dan sangat penting untuk diberi perhatian segera, artinya jika tidak segera diatasi akan berakibat fatal pada masa depan (makin rumit dan membawa kerusakan yang luas) 3. Pengaruh serta dampaknya cukup besar dan meluas. Artinya jika diadvokasi isu tersebut, apalagi jika berhasil, isu tersebut diperkirakan berdampak positif pada perubahan kebijakan publik lainnya atau memberi dampak pada perubahan sosial yang besar dan luas.

Andi Hariadi selaku ketua KMP - TB HIV " Semanggi Suroboyo" menyampaikan perlunya bergandengan tangan untuk menolong pasien penderitaTB -HIV Aids dengan upaya maksimal bersama stackholder yang ada melalui forum diskusi kali ini untuk kemudian kita lanjutkan ke dinas terkait  " Ujarnya ( Bunda Tri )

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages