Monolog Penyobekan Bendera Biru 19/9/45
Surabaya - lebih dari seratus pelari dari Indo runners dan ratusan penyuka sepeda serta wani mancal berusaha mencapai finish di hotel mojopahit lokasi monolog peristiwa penyobekan bendera 19 september 1945 oleh arek - arek Suroboyo yang gagah perkasa, Selasa 19/9/17
Sementara itu di atas rooftop hotel mojopahit sedang berlangsung seremoni pembukaan acara yang dipimpin langsung oleh Dr. Ananto selaku penggagas monolog pertempuran bendera 19 september 2017.
Untuk menuju ke lokasi Monolog diatas rooptof harus melewati pintu sebesar jendela dan menaiki tangga besi yang hanya bisa dilalui satu orang saja dengan kondisi tangga yang berdiri tegak sehingga siapapun yang naik harus berusaha keras mengangkat tubuhnya ke atas .
Hembusan angin yang cukup kencang pada malam hari serta lantai dek yang sudah “berumur” membuat perhatian khusus panitia untuk bisa meminimalisir peserta Monolog yang ada di rooptof.
Hal ini dialami oleh media yang meliput termasuk dari tim kabar Surabaya yang hendak naik ke rooptof harus melalui petugas dari Relawan Suroboyo yang sudah berjaga sejak sore hari untuk menjaga keselamatan pengisi acara di atas atap Hotel Mojopahit ini.
“Ini adalah gedung tua, dan lapisan deknya tidak terlalu tebal, jadi maksimal yang bisa naik di atasnya hanyalah maksimal 20 orang saja” tutur Leo ketua Relawan Suroboyo.
Untuk bisa sampai diatas rooptof dan meliput langsung kegiatan Monolog perobekan bendera biru 19 september 1945 , peserta harus memakai id yang sudah disediakan panitia berupa selendang merah " tanpa selendang merah , siapapun dilarang naik ke rooptof " Imbuh Leo
Diawali dengan alunan musik perjuangan Monolog ”Pertempuran
Bendera 19 September 1945” dimulai dipuncak menara bendera dan dukungan
musik dibawah menara bendera dengan ilustrasi suasana makin mencekam saat prosesi perobekan bendera biru berlangsung membuat para penonton yang ada disebelah hotel mojopahit terpukau
" walaupun dua hari lalu saya sudah melihat teatrikal insiden perobekan bendera di hotel mojopahit pagi kemarin , namun tampilan malam ini berasa banget ke sakralan nya dengan dukungan sound sistem dan dingin nya malam " Ujar Anis salah satu penonton dari kalidami Surabaya yang sengaja hadir menonton monolog perobekan bendera biru malam ini. ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment