Abang Becak Bicara Demo Bemo - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

03/10/2017

Abang Becak Bicara Demo Bemo

Abang Becak Bicara Demo Bemo

 Foto Bunda Tri.

Abang Becak yang masih terus bertahan

Surabaya - Dulu tukang becak demo ojek, tukang ojek demo bemo dan ompreng, supir bemo dan ompreng demo angkutan umum, sopir angkutan umum demo taksi , sopir taksi demo taksi yg lebih maju ( jamannya Bluebird) , sopir bluebird demo taksi online, Lalu pecah yang tukang ojek pangkalan demo ojek online , yang sopir bis kota demo bis trans dst,Selasa 3/10/17

Hari ini Surabaya bebas angkutan kota (baca : Lyn/bemo/angkot). Banyak broadcast yang beredar ikhwal mogoknya 800-an angkot dan ribuan sopir, kernet dan pengelola angkot (konon bisa tembus di angka 1500-an). Mereka menyuarakan satu tuntutan “hapus alat transportasi berbasis aplikasi”.  

Mari kita mundur ke awal kemerdekaan Republik ini. Kita mencermati dari masa ke masa angkutan umum yang digunakan masyarakat.
Masa Kolonial : Alat yang digunakan kala itu adalah trem (sejenis kereta) dan becak (be-chia yang memiliki arti kereta kuda, bahasa hokkien)

Masa Kemerdekaan : Hingga tahun 1950-an Becak di Jakarta saja hampir mencapai 30 ribu. Masing-masing daerah memiliki desain becak yang berbeda. Termasuk Surabaya dengan becak rendahnya. Bertahan hingga tahun 1970-an.

Masa tahun 1960 – 1970 : Bersamaan dengan pelarangan becak oleh Bung Karno. Perlahan namun pasti becak mulai punah, termasuk trem yang dianggap sudah tidak sesuai jaman. Mulai ada wacana kereta bawah tanah.


Masa tahun 1970 – 1980 : Saat mulai ada pelarangan terhadap becak. Ada bemo (akronim dari becak-motor/angkutan roda tiga) sebagai solusi. Mulai massif digunakan sejak tahun 1962. Sempat muncul yang namanya helicak (helikopter becak, cuma mengangkut 2 penumpang dewasa kalau bemo bisa lebih dari 3 penumpang ) Diakhir tahun 1979 era bemo mulai pudar. Dibutuhkan angkutan yang lebih lega dan murah. Bus juga sudah digunakan.

Masa tahun 1980 – 1990 : Angkutan Kota, pengganti Bemo mulai dioperasikan. Bus kota hingga bus bertingkat mulai jadi tren baru. Taksi juga sudah mulai beroperasi. Termasuk taksi bandara. Untuk trayek pinggiran kota becak yang sudah kuno masih digunakan. Termasuk ojek. Mulai menggunakan KA diesel (komuter, untuk trayek berdekatan). 

Masa millennium : Pasca era Bus bertingkat tamat, sekitar tahun 1990-an hingga lewat tahun 2000. Bahkan hingga saat ini peta moda tranportasi massal relatif sama. Termasuk Kereta Api yang dulunya identik sebagai alat transportasi jarak jauh (lebih dari 25km), dijadikan alat transportasi jarak dekat.

Dem Bemo Hari ini ,Foto by cctv @sits_surabayatrafficservice 
Masa analog menuju era digital : Saat masuk ke tahun 2000-an ada satu perubahan mendasar. Mulai berpindahnya penggunaan alat analog, macam TV tabung berubah jadi TV LED. Kamera analog dengan film berubah menjadi kamera digital. Termasuk mulai munculnya berbagai aplikasi berbasis telpon pintar hampir di semua lini kehidupan. 

Disini era moda transportasi lama, sudah waktunya pensiun. Sama seperti becak (tenaga manusia ber-bbm pecel) di tahun 1970-an harus dimundurkan digantikan angkutan umum menggunakan motor/mobil (dengan bahan bakar minyak). 

Sudah tiba era alat transportasi berbasis aplikasi. Siapapun yang enggan menyesuaikan jaman baru akan tergerus. Tidak terkecuali para stakeholder (sopir, kernet, pemilik usaha angkot), mereka harus rela undur diri. Sama persis seperti saat awal mereka menggeser puluhan ribu tukang becak diawal jaman keemasan mereka. 

" Fenomena demo bemo ini menunjukkan betapa pesatnya kemajuan jaman, revolusi tanpa pandang bulu, Siapa yang tak berkembang dan hanya jalan ditempat, akan tertinggal dan tergilas zaman, begitu hakekatnya"  Ujar Boni Ketua Forum KIM Kota Surabaya ( Bunda Tri/Boni)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages