Fasum Minim Fasilitas Cenderung Rusak Tak Terawat
Surabaya - Pembangunan fisik yang dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya tidak sepenuhnya digunakan oleh warga manakala fasilitas yang sudah disediakan tidak dilengkapi fasilitas penunjang lainnya ,Senen 26/3/18
Keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan merawat fasilitas umum agar bisa tahan lama dalam kebermanfaatannya menjadi kunci utama keberlangsungan fasum
Pembangunan ipal komunal yang diperuntukkan warga nelayan dibangun di pinggir pantai dengan maksud memudahkan nelayan dalam membuang hajat dan membiasakan pola hidup sehat
Sangat disayangkan kemudian Ipal Komunal itu di non aktifkan dengan alasan tidak adanya ketersediaan air sebagai kebutuhan pokok buang hajat , dan tidak adanya tenaga yang menjaga , merawat dan memperbaiki bila ada kerusakan-kerusakan kecil.
Hadirnya bapak Suprayitno selaku kepala camat Bulak didampingi Anny Rufaidah lurah sukolilo baru dan pejabat terkait di kampung nelayan RW 02 untuk meninjau langsung lokasi ipal Komunal dan kebermanfaatannya dengan dialog bersama warga menjadi blusukan positif penuh makna yang harus segera ditindaklanjuti
"Bangunan yang bagus dan menghabiskan uang negara yang tidak sedikit , seyogyanya bisa dijaga dan dirawat dengan baik sinergi antara pemerintah dengan warga bukan malah dimanfaatkan oleh satu orang untuk kepentingan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan tujuan pemerintahan" Tutur Prayit panggilan akrab camat Bulak yang suka blusukan ke kampung-kampung ini
Suharminingsih warga RW 02 kelurahan Sukolilo baru kecamatan Bulak berharap"Semoga ipal Komunal berfungsi sesuai tujuan dibangunnya akan segera terwujud , agar kami tidak jauh-jauh balik kerumah hanya untuk buang hajat"ujarnya ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment