Makam Raden Ayu Pemecutan atau Raden Ayu Siti Khotijah - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

31/03/2018

Makam Raden Ayu Pemecutan atau Raden Ayu Siti Khotijah

Makam Raden Ayu Pemecutan atau Raden Ayu Siti Khotijah 

Bali - Target selanjutnya bagi peserta Rihlah DPD BKPRMI Surabaya adalah ziarah ke Makam Raden Ayu Pemecutan atau Raden Ayu Siti Khotijah dengan berjalan kaki dari lokasi parkir bis sambil menikmati pemandangan pulau dewata, sabtu 31/3/18

Keberadaan makam Siti Khotijah menjadi salah satu alat pemersatu antara umat Muslim dengan Hindu yang merupakan agama mayoritas masyarakat di Pulau Bali tepatnya di kompleks pemakaman Puri Agung Pemecutan, Denpasar.

Satu-satunya makam Muslim di tengah pemakaman umat Hindu itu terletak di Desa Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat. Makam itu dikeramatkan oleh umat Hindu dan juga umat Muslim.

Ada larangan keras untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bagi peziarah wanita yang sedang datang bulan tidak diperkenankan untuk masuk ke area makam , mereka hanya boleh berada di luar makam yang telah disediakan tempat tersendiri 

Jro Mangku I Made Puger dalam bukunya, "Sejarah Keramat Agung Pemecutan" menyebutkan bahwa Raden Ayu Siti Khotijah adalah putri dari Raja Pemecutan. Raden Ayu Siti Khotijah sebelum memeluk Islam bernama Gusti Ayu Made Rai.

Ia memeluk Islam setelah dipersunting oleh Pangeran Cakraningrat IV dari Bangkalan, Madura. Bangsawan asal Madura itu menikahi putri Raja Pemecutan setelah berhasil menyembuhkan Gusti Ayu Made Rai yang sakit kuning selama bertahun-tahun.

Sebagai bentuk rasa terima kasih atas bantuan tersebut, Raja Pemecutan menikahkan putrinya dengan Cakraningrat IV. Setelah diboyong ke Bangkalan, sang putri memeluk Islam dan berganti nama menjadi Raden Ayu Siti Khotijah.


Di tengah- tengah makam Raden Ayu Siti Khotijah tumbuh sebatang pohon setinggi 50 sentimeter.

Pohon itu dicabuti sampai tiga kali, tetapi tumbuh kembali. Juru kunci pada saat itu, akhirnya bersemedi. Raden Ayu Siti Khotijah berpesan, agar pohon yang tumbuh di tengah makam dipelihara dengan baik, karena pohon ini tumbuh dari rambutnya.

Hingga kini, pohon tersebut terus menjulang tinggi dan diberi nama pohon rambut, atau taru rambut.  Menurut keterangan juru kunci makam "Setiap harinya, makam Raden Ayu Siti Khotijah selalu ramai diziarahi umat Islam, khususnya menjelang bulan suci Ramadan".ujarnya (Bunda Tri)

1 comment:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages