Surabaya Merah Putih
Teatrikal Kesejarahan Peristiwa Perobekan Bendera di Hotel Yamato
Surabaya - Dengan penuh semangat dan berapi-api Dr.(H.C) Ir. Tri Rismaharini , MT membakar gelora Arek - arek Suroboyo didepan Hotel Yamato Surabaya " Biarpun Bumi Berguncang , Bulan , Bintang dan Matahari Mengoyak Langit ..Kami , Arek - arek Suroboyo Bertekad Akan Selalu Menjaga Bendera Merah Putih " Tegasnya ,Rabu 19/9/18
Usai Upacara Pengibaran bendera acara dilanjutkan dengan Rekontruksi Peristiwa Insiden Bendera , Diawali Kedatangan orang-orang Belanda dalam organisasi AFNEI mengendarai mobil atau dengan tulisan RAPWI dan Palang Merah International yang ditempatkan di Gedung Setan.
Nampak Pasukan Jepang menyambut rombongan Mr. Ploegman dan kemudian memerintahkan teman-temanya untuk Mengibarkan Bendera Belanda ditiang puncak hotel.
Terlihat penduduk Surabaya melintasi hotel dan melihat lihat keadaan,namun diusir dengan tidak sopan untuk menjauhi hotel bahkan salah satunya didorong hingga terjatuh
Saat jatuh itulah dia memandang keatas melihat ada bendera belanda Merah Putih Biru… lalu teriaklah sekuat kuatnya… bahwa belanda akan kembali menjajah bangsa Indonesia di Bumi Surabaya…
Dengan sangat sigap dan cekatan dia berlari ke Tiang listrik, telpon dan kentongan dibunyikan sambil berteriak "londho teko meneh… londho njajah maneh… Merdeka.. merdeka… Indonesia merdeka…" sehingga keributan pun terjadi di depan hotel
Kedatangan Residen Sudirman untuk berunding dengan Mr. ploegman , Residen melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono (pasukan berani mati bentukan Jepang).
Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr.Ploegman dan kawan-kawannya. dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato.
Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlangsung memanas.
Sikap Mr. Plugman yang merendahkan dan menodongkan piatul ke arah muka Residen Sudirman direspon amarah Cak Sidik dan dicekiklah leher Mr. Ploegman,
Selanjutnya Mr. Ploegman berteriak Kesakitan hingga tewas, Teman-teman belandanya keluar sambil membawa pedang dan berkelahi hingga terdengar bunyi letusan senjata dan meicu perkelahian di perundingan.
Rasa patriotismenya tidak bisa dibendung lagi , ada yang keluar dari hotel sambil berteriak-teriak " turunkan bendera belanda—mana ondo ( dalam bahasa Indonesia disebut tangga , alat yang digunakan menjangkau tempat yang lebih tinggi ) ?....
Sesaat kemudian Ondo datang dari arah kampong Beberapa tangga (ondo) yang kemudian terjadi Penyobekan bendera warna biru dengan digambarkan cak Hariono menaiki gedung hingga menurunkan bendera, digigit hingga 10 cm, lalu cak kusno naik tangga mengambil alih untuk merobek dengan sekuat tenaganya.
Akhirnya warna biru pada bendera merah putih biru pun di sobek dan dilemparkan ke bawah tinggal warna merah Putih, semua dengan lantang berteriak MERDEKA—MERDEKA!
Bendera Merah Putih pun Siap dikibarkan., Komandan Upacara mengomando, Hormat kepada Merah Putih diiringi Lagu Indonesia Raya oleh 3000 Pelajar Surabaya , Memori Surabaya merah putih oleh Walikota Surabaya diiringi lagu Merah Putih Benderaku membuat semua hadirin menitikkan air mata haru dan bangga akan perjuangan arek Suroboyo
Selang berikutnya terdengar suara tembakan dari belakang hotel mengarah ke puncak menara, peluru menyerempet pelipis cak Hariono, hingga jatuh pinsan.tubuh Cak Hariono dan cak Sidik diangkat diiringi Lagu Gugur-Gugur Bunga Ciptaan Gombloh oleh paduan suara SMPN 6 Surabaya, ditengah tengah lagu / Reff
"Pesan Pahlawan Cak Sidik sebelum menghembuskan nafas terakhirnya pada Cak Har :
Cak Har, Omongno nang arek arek Suroboyo, terusno perjuangan iki
Ojo mandek untuk mewujudkan Cita-Cita Proklamasi... Merdeka..merdekaaa
Setelah lagu selesai, Semua peserta dan pendukung menghetakkan kaki bersama sama sembari membentangkan bendera merah putih ukuran panjang ,bunyi hentakan sepatu ketanah Brak..Brak... Brak... Sebagai tempo penyemangat generasi sekaligus mengiringi Lagu Berkibarlah benderaku dengan Tangan kanan mengepalkan tangan maju mendekat ke arah Hotel (dari trotoar barat menuju trotoar timur)
Setelah 1 lagu selesai diulangi kembali dengan mengeluarkan bendera kecil yang sudah disiapkan menghadap ke barat. Komandan Upacara mengakhiri teriakan MERDEKA... MERDEKA.. MERDEKA...
Waw...keren Bu Risma dan Bunda Tri
ReplyDelete