Pesan Wawali Kota Surabaya Pada Peringatan Hari Bela Negara ke-70

Pesan Wawali Kota Surabaya Pada Peringatan Hari Bela Negara ke-70

Surabaya - untuk memperingati berdirinya PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) di Bukit Tinggi-Sumatra oleh Menteri Kemakmuran Syafruddin Prawiranegara digelar upacara hari Bela Negara dengan Irup Wawali Bp.Wisnu Sakti Buana diikuti dari TNI, POLRI, SKPD, Korpri, Camat, Lurah, Kepala SD/SMP, dan  Pramuka. Paduan Suara dari SMPN 4 Surabaya di balaikota Surabaya , 19/12/18

Peristiwa 70 tahun yang lalu terjadi setelah Presiden dan Wakil Presiden ditangkap Belanda di Yogyakarta , sebelum ditangkap mengirimkan telegram ke Bukit Tinggi agar mendirikan Pemerintahan Darurat untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia masih eksis.

Sebagai bentuk peringatan pada 70 tahun silam, MR Syafrudin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI yang telah mendeklarasikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Atas jasanya yang berhasil mengatasi kekuatan militer penjajah, dan menunjukkan kepada dunia bahwa Republik Indonesia masih tetap berdiri, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara peringatan Hari Bela Negara ke-70.

"Segenap aparatur negara, baik sipil maupun militer, yang tengah berjuang melakukan tugasnya di pelosok Tanah Air sesungguhnya sedang melakukan Bela Negara.” kata Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya, Wisnu Sakti saat membacakan amanat tertulis Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam). 

Ia menyampaikan di tengah banyaknya tantangan yang melintas batas ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan nasional, bangsa lain telah semakin maju memasuki era robotik. Tahun ini, pemerintah sudah memulai langkah dengan merampungkan RoadMap Industri 4.0. 

"RoadMap ini mengakselerasi kesiapan rakyat menghadapi era robotik. Era dimana ratusan ribu jenis pekerjaan manual akan digantikan oleh teknologi-teknologi disruptif,” ujarnya. ( RSP)