Sukolilo Baru Miniatur Indonesia - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

11/09/2019

Sukolilo Baru Miniatur Indonesia

Sukolilo Baru Miniatur Indonesia


Surabaya - Dari atas anjungan jembatan Suroboyo terlihat jelas gambaran miniatur Indonesia dari kejauhan mulai dari megahnya Masjid , patung Budha 4 rupa ,Gereja katolik dan Gereja protestan , Klenteng sanggar agung tempat persembahyangan ummat tionghoa , Pura Segara nya ummat hindu , Pagoda Tian Ti serta  Vihara yang indah mempesona dengan keberagaman nya. Rabu , 11/9/19

Kelurahan Sukolilo Baru berada di wilayah kecamatan Bulak  dengan Jumlah Penduduk  1291 orang (49%) laki – laki dan 1356 orang (51%) orang perempuan yang terbagi menjadi 7 RW dan 41 RT , terdiri dari 6 agama dan beragam ras serta budaya yang menjunjung tinggi nilai toleransi sehingga sampai saat ini kehidupan bermasyarakatnya aman , damai , tentram dan saling bergotong royong.


Secara letak geografis daerah pesisir pantai kenjeran yang kaya akan hasil lautnya ini memang sangat strategis bagi pendatang yang ingin mengadu nasib di taman wisata pantai ria Kenjeran Surabaya dengan destinasi wisata beragam diantaranya Ken Park , Atlantis Park  dan juga ada perumahan TNI AL dan TNI AU yang penduduknya heterogen dari berbagai daerah di Indonesia.

Ke- bhineka tunggal Ika -an yang tergambar jelas di wilayah kelurahan Sukolilo baru kecamatan Bulak kota Surabaya yang terdiri dari berbagai suku , agama , ras dan budaya bercampur menjadi kesatuan yang berazaskan pancasila hidup rukun ,saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lainnya 

Terdapat simbiosis mutualisme antar agama dan budaya yang sangat erat sehingga kelurahan sukolilo baru memiliki sebutan miniatur indonesia , salah satu contoh yang diungkapkan oleh Johannes, penjaga gereja Katolik "ketika ada pawai ogoh-ogoh ataupun acara peringatan hari besar Islam seperti takbir keliling , kami dari pihak gereja selalu dilibatkan minimal diberi kabar untuk bisa saling mendukung dan membantu kesuksesan acara nya" ujarnya.

Perjalanan tim Vlog Unity In Diversity KIM Bahari diawali dari wisata pantai ria Kenjeran yang menyimpan keberagaman warga mulai dari pegawai , penjual kaki lima hingga keamanan dan tukang parkirnya berasal dari belahan Indonesia yang berbeda- beda namun bersatu dan saling menghargai.

Lokasi yang dituju adalah Pagoda Tian Ti dengan ornamen khas umat budha membuat takjub siapapun yang melihatnya begitupun dengan persembahyangan umat tionghoa yaitu klenteng Sanggar Agung Surabaya dengan aroma wewangian dari dupa yang dibakar lengkap dengan upacara keagamaan dan budaya tradisinya  yang menjadi tujuan lokasi kedua yang terkenal dengan patung Dewi Kwan Im nya.

"Awalnya ada rasa ragu untuk masuk dan mencari tahu isi dalamnya namun perasaan itu terhalau begitu saja saat penjaga klenteng sanggar agung mempersilahkan kami masuk lewat pintu pengunjung yang terletak disebelah pintu ibadah dengan senyum nya yang ramah " tutur Indah dari Surabaya 

Tepat dibelakang sanggar agung yang berhadapan langsung dengan hutan mangrove dan luasnya laut pantai kenjeran , suasana nampak tenang dan damai . beberapa pengunjung dari dalam maupun luar surabaya asyik berswafoto dengan baground Dewi Kwam Im seakan tak mau melewatkan momen bahagia nya tanpa harus mengganggu ummat Konghucu yang sedang sembahyang.

Diantara wisatawan itu ada dua wanita muda , Evi dan Suli dari Batam sengaja datang ke Surabaya dan berkunjung ke klenteng sanggar agung , selain menikmati liburan di kota pahlawan mereka juga ingin beribadah di klenteng sanggar agung walaupun untuk masuk ke klenteng mereka harus membeli tiket karena lokasinya berada didalam taman wisata pantai ria Kenjeran menyatakan "Sebuah persinggahan yang rekomended karena saya merasakan kedamaian beribadah seperti sembahyang di rumah" tutur Suli

Tepat didepan klenteng ada patung Budha empat wajah yang dijaga oleh empat gajah putih di empat penjuru mata angin sebagai patung terbesar se asia dan berlapis emas setinggi 9 x 9 meter secara kontinyu dikunjungi wisatawan untuk beribadah ataupun hanya ingin mengabadikan moment lokasi yang tak kalah bagus dengan yang ada di kota Bangkok, Thailand ditambah bangunan kecil mirip di kota Beijing , China 

Akhirnya kita sudah sampai di penghujung lokasi terakhir yaitu masjid Sholihin tepatnya di wilayah kampung nelayan RW 02 kelurahan Sukolilo baru kecamatan bulak kota Surabaya dengan arsitektur modern namun menyimpan peninggalan sejarah berupa dua Mush'ab Al-Qur'an tahun 1000 bertuliskan tangan yang indah tersimpan rapi di lemari kaca masjid.

Banyak hikmah yang dapat diambil dari perjalanan mengelilingi kelurahan Sukolilo Baru dengan berbagai keberagaman agama dan tempat ibadahnya sebagai miniatur Indonesia menjadi bukti warga bersatu dalam perbedaan keberagaman masyarakat. (Bunda Tri)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages