Doa dan Sumpah Bu Risma Di depan Hotel Yamato

Doa dan Sumpah Bu Risma Di depan Hotel Yamato

Surabaya - Kehadiran Ibu Tri Rismaharini Walikota Surabaya ditengah-tengah peserta teatrikal perobekan bendera merah-putih biru menjadi semangat baru arek-arek Suroboyo di depan hotel Majapahit Surabaya , Kamis 19/9/19

74 tahun berlalu tepatnya tanggal 19 September 1945 terjadi sebuah peristiwa heroik yang menjadi awal mula dikenalnya keberanian dan semangat membara Arek-Arek Suroboyo.

Bendera triwarna Belanda yang dikibarkan di atap Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) diturunkan dan dirobek bagian birunya , fragmen peristiwa bersejarah ini kembali diperagakan secara teatrikal.

Peristiwa yang tercatat dalam sejarah dunia tersebut direkonstruksi di jalan Tunjungan, di atas hotel yang sama dengan nama yang beda , disemarakkan oleh puluhan pelajar sekolah di Surabaya termasuk puluhan pelajar SD dengan bendera-bendera kecilnya dana veteran.

Tri Rismaharini Walikota Surabaya membacakan teks " Yang berdiri di tempat ini dimana darah dan keringat para pejuang bercucuran, kami berdoa kami berbakti dan kami mengabdi untuk menguatkan dengan baik semangat dan menyatukan tekat bahwa kami arek" suroboyo adalah penerusmu , pewarismu yang tidak sedikitpun luntur darah karena keberanianmu tidak sedikitpun tergoyah karena kesuciannya dalam mengisi kemerdekaan walau bumi berguncang bulan bintang dan matahari mengoyak langit kami adalah petarung yang teguh menjaga Indonesia merah putih , MERDEKA " Ujar Walikota perempuan pertama di Surabaya ini.

Aksi teatrikal yang menggambarkan amarah arek-arek Suroboyo yang meledak sesaat setelah kemerdekaan kepada Sekutu dan Belanda yang mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atas Hotel Yamato. 

Dengan Menggunakan tangga dan alat seadanya, bersama para pejuang, arek-arek Suroboyo merangsek ke atas Hotel Yamato, merobek bendera warna biru dan menyisakan bendera merah dan putih lalu meneriakkan 'Merdeka!! Merdeka!!'. (Bunda Tri)