Gelorakan Semangat NKRI Melalui Diskusi Sejarah

Gelorakan Semangat NKRI Melalui Diskusi  Sejarah

Surabaya - Komunitas Tunjungan mengundang berbagai komunitas di Surabaya untuk mengukir sejarah baru setelah berhasil menjadikan hotel Majapahit dan area Tunjungan menjadi icon dan pusat budaya kota pahlawan dengan tajuk diskusi terbuka antar lintas anak bangsa dengan tema pertempuran bendera 19 september 1945". Bertempat di Balai Adika, Hotel Majapahit - Jalan Tunjungan 65 Surabaya, Kamis 19/9/19

Hari ini 19 September, tujuh puluh empat tahun yang lalu Rakyat Indonesia di Surabaya berhasil mempertahankan NKRI. Setelah melalui tiga kali pertempuran melawan Belanda yang menumpang tentara Sekutu, akhirnya rakyat berhasil merobek bendera merah-putih-biru menjadi sang Dwi warna, merah dan putih . Itulah kemenangan pertama Rakyat Indonesia dalam pertempuran mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945.

"Sesungguhnya Indonesia bukan milikku saja, bukan punyamu juga, tapi Indonesia milik kita semua. Mari kita jaga, sesuai dengan semangat Arek Indonesia di Surabaya 74 tahun yang lalu" ujar Boni membuka acara.

Dua narasumber yang memaparkan sejarah NKRI berhasil membawa peserta kembali melintas batas ke masa tujuh empat tahun silam dari pakarnya yaitu Dr. Ananto Sudihutomo dan Rintoko yang perlu ditarik benang merah bahwa Indonesia dengan Merah Putihnya telah ada sejak tahun 700 namun tanggal 28 Oktober 1928 baru diproklamirkan sebagai bangsa Indonesia dengan Sumpah Pemuda.

Proklamasi yang dibacakan oleh presiden RI pertama adalah pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 setelah melalui perjuangan dengan tumpahan darah dan airmata diuji di Surabaya dengan peristiwa perobekan bendera Belanda dilanjutkan dengan perang 10 November yang menewaskan jenderal Mallaby.

"Itulah rangkaian sejarah yang harus diceritakan kepada anak cucu bangsa dengan "getok tular" agar mencintai negerinya melalui sejarahnya kemudian berbuat sesuatu untuk menjadikan bangsa ini lebih baik" ujar Cak Ananto (Bunda Tri)