Merubah Zero menjadi Hero dengan keberagaman
Kekompakan warga RT 03 RW 02 Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak Kota Surabaya
Kehidupan bermasyarakat di Surabaya sangatlah kompleks dengan
latar belakang yang berbeda mulai dari suku, ras, agama dan budaya ,Hal ini
terlihat dari kemajemukan bahasa dengan ciri logatnya, warna kulit serta karakter kepribadiannya.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa saling menjaga dan
menghormati dengan baground masyarakat yang berbeda-beda, agar persatuan bangsa
Indonesia tetap terpelihara dengan baik.
Salah satunya yang dilakukan warga nelayan pesisir pantai Kenjeran adalah perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 dikemas
dengan Karnaval mengelilingi wilayah Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak
Kota Surabaya dengan start finish kantor kelurahan menjadi momentum warga untuk
menjaga kesatuan dalam aneka perbedaan masyarakat.
Keanekaragaman yang ditunjukkan oleh warga, peserta karnaval
dengan menggunakan berbagai atribut budaya dan profesi serta penonton yang
menghadiri, menunjukkan bahwa kampung nelayan RW 02 Sukolilo Bulak sangat
berwarna dan beragam dengan peserta lima RT.
Sebuah miniature keberagaman budaya tergambar jelas di tiap
barisan karnaval yang diperlihatka melalui kostum dan penampilan di tiap
rombongan sesuai dengan tema yang diusung oleh masing-masing RT.
Peserta dari RT 01 menampilkan tema perjuangan dengan diawali
kendaraan berkuda , RT 02 bertemakan budaya iring-iring pengantin yang
menggunakan adat Jawa dilanjutkan dengan barisan RT 03 dengan Mahabarata yang
diselingi teatrikalnya , sedangkan RT 04 menampilkan kesenian orkes dangdut
dengan icon raja dangdut Indonesia dan RT 05 membawakan barisan drumband yang
kreatif dengan busana daur ulang plastik.
Agar pembahasan tidak melebar kemana-mana ,Mari kita berkunjung
ke RT 03 yang masyarakat nya berasal dari suku Jawa , Madura dan china, salah
satunya Umik Miyah tokoh penggerak masyarakat yang tinggal di Sukolilo gg 5
berasal dari suku Madura ditengah padatnya suku Jawa Asli yang tinggal di
kampung nelayan RW 02 Kelurahan Sukolilo Baru kecamatan Bulak Kota Surabaya.
Berkat semangatnya kostum suku Dayak , Mahabarata dan Anoman
kera putih yang dipakai karnaval bisa terwujud dan dijadikan inventaris RT yang
bisa disewakan ke berbagai pihak yang membutuhkan.
"Awalnya kami bingung kesana kemari mencari pinjaman
kostum hingga larut malam jelang karnaval besok (27/8) ternyata belum berhasil
, akhirnya muncul ide kreatif dari ibu-ibu untuk menjahit dengan bahan taplak
meja yang biasa dipakai pameran UMKM olahan kerupuk milik Ibu Tutik"
Cerita Umik Miya.
Untuk melengkapi aksesoris karakter maka dibuatlah pernak-pernik
nya mulai dari leher , gelang , kaki hingga hiasan kepala sesuai tokoh yang
akan diperankan hingga tak terasa sampai menjelang dini hari. "Semua warga
kompak bekerjasama bahu membahu mewujudkan kostum karakter yang diinginkan
untuk tampilan karnaval yang beda dari RT lainnya" lanjut Umik Miya.
Pada awalnya apa yang sebelumnya tidak ada (zero) , dibuat
menjadi ada untuk kebutuhan karnaval ternyata berbuah hasil yang sangat
menggembirakan dan diluar dugaan yaitu menjadi juara 1 (hero) untuk kostum
terbaik se wilayah RW 02.
Hal ini membuktikan bahwa tidak sulit menyatukan keberagaman
yang ada ditengah masyarakat asal ada kemauan pasti ada jalan tentunya dengan
dilandasi bhineka tunggal Ika , berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan .
"Walaupun beda pemikiran dan beda pendapat namun untuk satu
kepentingan bersama dan satu tujuan keberhasilan serta kesuksesan maka
diambillah satu keputusan yang tidak hanya menjadikan RT 03 Juara namun yang
terpenting adalah warga makin bersatu dalam perbedaan" Ujar Hadi Siswanto
Ketua RT 03 (Bunda Tri)
#bersatudalamperbedaan
#keberagamanmasyarakat
No comments:
Post a Comment