Pemakaman Keputih Sukolilo Khusus Pasien Pandemi Covid-19

Pemakaman Keputih Sukolilo Khusus Pasien Pandemi Covid-19

Suasana pemakaman Pasien Covid-19 di Keputih Sukolilo

Surabaya - Berita duka terus berdatangan silih berganti  , pagi tadi dapat kabar Ibunda sahabat KIM Bahari berpulang dan malam ini kabar duka dari ketua KIM Sawahan juga berpulang , Innalillahi waina illahi rojiun... Kamis 14/5/2020

Pandemi COVID-19 tak memberi ruang pada keluarga yang ditinggalkannya untuk ikut memakamkan jenazah semua telah ditangani secara tepat dengan prosedur protokoler yang penuh kedisiplinan tuk keamanan bersama

Tak peduli apakah zenazah positif atau negatif hasil rapid tes maupun swabnya yang terpenting statusnya meninggal karena sakit di rumah sakit maka konsekuensinya harus mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan pemerintah melalui rumah sakit 

Keluarga hanya bisa memilih dua lokasi pemakaman dan tidak boleh dibawah kerumah duka melainkan semua ditangani di rumah sakit dan langsung di makamkan di lokasi pemakaman yang sudah ditentukan pemerintah kota Surabaya yaitu keputih dan Benowo , tinggal dipilih mana yang lebih dekat dari rumah duka.

Sedih sudah pasti , namun keluarga tak bisa berbuat banyak menghadapi semua kebijakan yang harus dijalankan dan dipatuhi dengan segala resikonya , karena sekeras apapun upaya yang dilakukan takkan bisa mentolerir keputusan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Di tanah yang luas dan masih terbilang baru ini memiliki area yang terpisah dengan kompleks pemakaman lain namun agak jauh lokasinya sehingga dirasa aman dari potensi penyebaran virus dan untuk menjamin keamanan, proses sterilisasi selalu dilakukan di area tersebut dengan melakukan penyemprotan disinfektan

Penggalian lubang makamnya pun menggunakan alat berat untuk efisiensi waktu dan juga sterilisasi keamanan petugas pemakaman dengan pengawalan dinas kesehatan dan tentunya sesuai prosedur protokoler mulai kelengkapan APD , Kacamata google , sepatu booth hingga sarung tangan dan masker.

"Andai bisa kumewakili dunia dan mereka yang telah kehilangan orang yang disayangi tuk mengetuk pintu langit dan memohon Rahman rahimNya kuingin bersimpuh dan berkata "Ya Allah .... musnahkan wabah corona dari bumi ini" Ujar Bunda Tri