Tradisi Riyoyo Kupat Kampung Nelayan Surabaya
Aisyah melayani pembeli kupat lepet didampingi mamanya |
Surabaya - Serbuan warga dari usia balita hingga lansia tak membuat Aisyah (15bln) bingung melayani pembeli kupat nya karena mamanya siap mendampingi dan menterjemahkan bahasa pembeli dengan reaksi aktif memberi instruksi pada putri kesayangannya untuk mengambilkan menu makanan yang disediakan. Minggu 31/5/2020
Hal yang sama terjadi di beberapa rumah warga lainnya yang menyediakan menu makanan gratis dengan beragam pilihan menu yang menggugah selera mulai dari lontong gule , lodeh , masin hingga jajanan tradisional serta minuman
Tradisi turun temurun yang ada di RW 02 Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak Kota Surabaya ini sengaja tidak di publikasikan di tahun 2020 , mengingat kondisi Surabaya yang masih diselimuti pandemi Covid-19 sehingga ada pembatasan sosial berskala besar
Riyoyo kupat atau lebaran ketupat yang bertepatan dengan hari jadi kota Surabaya ke 727 tak hanya membuat bangga akan keberhasilan pemerintah kota Surabaya dalam menciptakan kenyamanan pada masyarakat nya namun juga prihatin akan situasi perkembangan Covid-19 yang semakin meningkat kurva nya dibandingkan daerah lainnya ,hal ini menjadi pemikiran tokoh masyarakat setempat untuk tidak memberi kabar pada media
"Biarkanlah warga kampung nelayan merayakan riyoyo kupat seperti tradisi biasanya sebagai ungkapan rasa syukur atas semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT dengan berbagi makanan dan minuman yang dinikmati warga sekitar tanpa ada orang luar yang masuk , karena masih PSBB" Terang Suharto warga Sukolilo
Harapan warga Surabaya bahkan seluruh dunia akan musnahnya wabah virus corona terus digaungkan melalui doa dan pembiasaan pakai masker , cuci tangan pakai sabun , pembiasaan perilaku hidup sehat dan menjaga jarak terus didengarkan warga melalui yuotube saat Bu Risma walikota Surabaya pidato HUT Surabaya ke 727 pagi tadi.
"Semoga wabah Covid-19 segera musnah , sehingga riyoyo kupat tahun depan bisa normal kembali dan bisa mengundang teman-teman dari luar kampung nelayan termasuk orang-orang media yang ingin merasakan nikmatnya kuliner dengan beragam pilihan dan gratis"lanjutnya (Bunda Tri)
No comments:
Post a Comment