Pantai Persinggahan Akhir Sampah Plastik

 Pantai Persinggahan Akhir Sampah Plastik

Surabaya - Puluhan anggota mupalas universitas Muhammadiyah Surabaya bahu membahu membersihkan sampah di sepanjang kaki jembatan Suroboyo tepatnya di samping kanan gedung SD Muhammadiyah 9 Bahari, Kamis 4/2/2020

Aksi sosial di tengah pandemi covid-19 yang patut di apresiasi tatkala yang lain hanya bisa melihat dari jauh , mereka terus bergerak mengambil sampah yang tak hanya menggangu lingkungan namun juga menggangu pemandangan kecantikan pesisir pantai Kenjeran

Kolaborasi warna oranye dan biru dongker begitu serasi penuh sukacita bahagia kala mereka menemukan target yang diinginkan namun seiring dengan itu , ada kecewa yang terungkap kala menemukan sampah kasur ataupun baju yang bertumpuk-tumpuk

Sempat terlintas dalam benak mereka "Kenapa tidak dibakar saja, atau dikumpulkan di satu tempat yang sekiranya nanti bisa diangkut oleh kendaraan DKRTH". Tetapi tak ada jawaban karena memang pantai yang berada di perkampungan nelayan Sukolilo ini seakan menjadi persinggahan terakhir yang terpinggirkan dan dibawa oleh ombak.

Sejatinya kita tidak tahu siapa yang membuang kasur ataupun baju itu tetapi kita bisa merasakan ketidak nyamanan siapa pun yang melihatnya akibat tumpukan sampah yang menghalangi pemandangan wisatawan yang ingin melihat matahari terbit secara langsung.

Sinergitas Mupalas Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan IPM Ranting Sukolilo Cabang Bulak dan Bank Sampah Qoryah Thoyyibah ini berlangsung selama sepekan (1-7) sebagai aksi nyata kepedulian mahasiswa akan lingkungan sehat dan bersih.

"Dua puluh lima karung sampah yang sudah ada , akan kami bawa ke bank sampah untuk dipilih dan dipilah, berharap ada yang bernilai ekonomis agar bisa kami catat sebagai pencapaian kinerja kami". Tutur Randu, salah satu anggota Mupalas UMS (Bunda Tri)