Cuaca Memburuk, Nelayan Jadi Korban
Surabaya - Pencarian nelayan yang hilang sejak hari Kamis(10/6) akhirnya dihentikan setelah jasad ditemukan di area watu-watu pesisir pantai Kenjeran, Sabtu 12/6/2021
Seperti biasa, siang itu para nelayan sudah bersiap melaut akan tetapi karena cuaca agak memburuk akhirnya mereka mengambil keputusan untuk mengurungkan niatnya melaut daripada menanggung resiko yang tak diinginkan.
Namun hal itu tidak dilakukan oleh Moch. Ali alias Matali (58) warga kampung nelayan RW 02 Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak Kota Surabaya yang tetap berangkat melaut setelah berpamitan pada istri nya bahwa ia tidak akan pulang selama dua hari.
Sesampainya di pinggir pantai , teman-teman Matali sesama nelayan mengingatkan dan mencegah agar Ia tak melaut namun dengan optimis dan keyakinan diri bahwa hari ini akan banyak ikan yang ia tangkap sehingga ia pun pergi membawa perahunya berlayar.
Malampun tiba , sang Istri mulai mencemaskan ketidak pulangan suaminya dari melaut karena tidak biasanya ia melaut sebelum air laut surut. Hal inilah yang membuat sang istri berinisiatif melaporkan kepada ketua paguyuban nelayan udang rebon bapak Hadi Siswanto.
Setelah ditunggu semalaman tak juga ada tanda-tanda kemunculannya maka pagi itu ketua paguyuban nelayan melaporkan kepada Dispolair Polda Jawa Timur untuk bersama melakukan penyisiran ke tempat pencarian ikan di tengah lautan.
Dengan menggunakan beberapa perahu nelayan dan perahu patroli mereka pun menyisir kemungkinan keberadaan Matali dan akhirnya tiba di tempat kejadian perkara dimana perahu Matali berhasil ditemukan terikat ditiang bambu dalam kondisi kosong dan tenggelam.
Secara bergotong royong mereka bahu membahu menguras air yang ada didalam perahu dan kemudian membawanya pulang ke daratan setelah memutari beberapa kali lokasi yang diperkirakan Matali berada namun ternyata nihil, Keputusan pun diambil bersama untuk kembali ke daratan dan pencarian akan dilakukan kembali esok hari dengan tetap didampingi oleh Dispolair Polda Jawa Timur.
Esok paginya warga digemparkan dengan laporan warga tetangga desa yang menemukan seorang mayat tepatnya di dekat watu-watu pesisir pantai Kenjeran, sehingga warga berduyun-duyun membawa tujuh perahu untuk melihat , memastikan dengan membawa putra Matali agar bisa mengidentifikasi atau mengenalinya.
Setelah dipastikan kebenarannya bahwa mayat tersebut adalah Matali nelayan yang hilang, wargapun membawanya pulang untuk di bawa kerumah duka dan di kebumikan ke peristirahatan terakhirnya, hal ini sesuai janji Matali pada istrinya sebelum melaut bahwa ia akan pulang setelah dua.
Sejatinya ada banyak hikmah dibalik sebuah peristiwa , kejadian ini membuat nelayan lebih berhati-hati sebelum melaut karena cuaca yang memburuk bisa membuat hal-hal diluar perkiraan bisa terjadi pada siapapun.(Bunda Tri)
No comments:
Post a Comment