Penghargaan Budayawan Diserahkan Saat Mangayubagyo Muktamirin
Surakarta - Ribuan Muktamirin memadati stadion Manahan lokasi pelaksanaan muktamar Muhammadiyah Aisyiyah Ke-48 di Surakarta yang hadir dalam berbagai macam posisi dan peran dengan tujuan mensukseskan nya untuk menjadi muktamar yang bermartabat, uswah hasanah, dan muktamar berkemajuan. Jumat 18/11/22
Sebagai bentuk syukur dan penyambutan sekaligus ta'aruf bagi para Muktamirin maka malam Mangayubagyo sepatutnya dirayakan dengan tasyakur bi ni’mah bagi seluruh peserta muktamar, penggembira hingga warga masyarakat, hal ini disampaikan Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah
Di kesempatan malam mangayubagyo ini pimpinan pusat Muhammadiyah menyerahkan penghargaan kepada budayawan yang mendunia yakni Gesang, juga seniman dan budayawan kedua yakni Ibu Waldjinah yang lagunya sepanjang masa baik generasi kolonial maupun milenial selalu menjadi kenangan.
Budayawan ketiga yang mendapatkan penghargaan adalah Almarhum Didi Kempot yang tidak asing bagi keluarga besar Muhammadiyah." Penghargaan ini tentu tidak seberapa dibanding dengan karya-karya ketiga tokoh, seniman, dan ketiga budayawan ini,” ungkap Haedar.
Hal ini menjadi bukti bahwa Muhammadiyah sudah akrab dengan berbagai macam seni. “Seni adalah sesuatu yang boleh sejauh tidak membuat kita jauh dari Allah karena Allah maha indah dan mencintai keindahan dan dengan seni tumbuh kehalusan rasa dan hati dan itu bagian dari irfani Muhammadiyah". lanjut Haedar
Himbauan dan ajakan orang nomer satu di Muhammadiyah pada malam mangayubagyo muktamar Muhammadiyah Aisyiyah Ke-48 di Surakarta "Mari kita isi malam ini dengan tasyakur sekaligus taaruf sehingga kita ini keluarga besar persyarikatan yang semuanya hadir untuk menjadi keluarga besar Muhammadiyah yang saling cinta, rasa bersaudara melalui pergerakan islam Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” pungkas Haedar. (Bunda Tri)
No comments:
Post a Comment