Mata Minus pada Anak-Anak: Tantangan Kesehatan yang Perlu Diperhatikan

 Mata Minus pada Anak-Anak: Tantangan Kesehatan yang Perlu Diperhatikan

Wamenkes RI 

Surabaya - Pemeriksaan kesehatan mata gratis di SDN Bulak Rukem 1 Surabaya pada Minggu, 30 November 2025, mengungkapkan bahwa ratusan siswa di Indonesia memiliki mata minus, bahkan ada yang mencapai minus 7 hingga 8. Wakil Menteri Kesehatan RI, Benjamin Paulus Octavianus, menyatakan bahwa hal ini berpotensi mengganggu proses belajar mengajar jika tidak ditangani lebih awal. Minggu 30 November 2025 

Menurut Benjamin, banyak anak-anak yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah mata minus karena tidak melakukan pemeriksaan mata secara rutin. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan berencana untuk meningkatkan intensitas pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah pada tahun 2026.

Pemeriksaan kesehatan gratis ini telah menjangkau 55 juta orang, termasuk 17 juta anak-anak. Benjamin menjelaskan bahwa peningkatan kasus mata minus di kalangan anak diduga terkait gaya hidup dan penggunaan gadget sejak usia muda. "Sekarang anak-anak sudah lihat handphone atau laptop dari umur 2-3 tahun, jadi kerusakan mata terjadi bahkan sebelum masuk SD," jelasnya.

Kegiatan ini merupakan kerjasama lintas sektoral antara Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dinas Pendidikan, serta elemen swasta seperti Ikatan Profesi Oktometris Indonesia (IROPIN) dan Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN).

Adit, siswa kelas 6 SDN Bulak Rukem 1, yang mengikuti program tersebut, mengaku senang karena penglihatan mereka membaik setelah menggunakan kacamata simulasi. "Sebelum dicek, lihat papan tulis selalu buram banget, susah baca. Sekarang pake kacamata ini, bisa baca dari jarak 6 meter loh," ujar Adit.

Dengan demikian, pemeriksaan kesehatan mata gratis ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mata, terutama pada anak-anak. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya masalah mata minus pada anak-anak. (Bunda Tri)