KIM BAHARI - Hadirnya Jembatan Surabaya sejak diresmikannya tidak dapat dipungkiri mampu mengangkat perekonomian warga sekitar , tepatnya wilayah RW 02 dan RW 03 kelurahan Sukolilo Baru dan RW 01 kelurahan Kenjeran kota Surabaya.
Hampir setiap sore hingga malam hari , banyak pengunjung berdatangan dengan intensitas sedang dan akan makin banyak ,bahkan cenderung macet pada malam minggu .
Jadwal dinyalakannya air mancur menari setiap sabtu pukul 20.00 - 21.00 wib menjadi alternatif baru bagi warga Surabaya untuk menghabiskan waktu bersama orang orang yang dicintai di jembatan spectakuler Surabaya.
Seiring dengan hal itu kemudian bermunculan para petugas parkir dan penjual makanan ringan di sekitar lokasi terutama di pintu keluar jembatan Surabaya yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian warga sekitar.
Namun sayang , adanya destinasi baru belum dilengkapi dengan kesiapan lahan parkir , hal ini menumbuhkan parkiran liar yang dikelola oleh warga sekitar .
Sewajarnya tarif parkir secara umum paling mahal Rp.3000 namun di Sukolilo untuk menikmati indahnya jembatan Surabaya dengan air mancur menarinya pengunjung harus membayar parkir Rp 5000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.
Beberapa pengunjung ada yang memberikan dengan sukarela namun tidak jarang ada juga yang ngedumel " aduh larange mas " begitu kata andika salah satu pengunjung dari benowo.
Tidak bisa dipungkiri adanya parkiran liar di pintu keluar jembatan Surabaya menjadi salah satu sebab kemacetan yang terjadi , dikarenakan parkiran memakan badan jalan , ditambah lagi dengan pemasangan box culverd yang belum selesai dengan beberapa sisa material yang masih berserakan disisi kiri jalan .
Harapan warga Sukolilo agar pembangunan jalan , pemasangan box culverd bisa segera selesai dan jalan bisa normal kembali semoga segera terwujud .
( Bunda Tri )
Hampir setiap sore hingga malam hari , banyak pengunjung berdatangan dengan intensitas sedang dan akan makin banyak ,bahkan cenderung macet pada malam minggu .
Jadwal dinyalakannya air mancur menari setiap sabtu pukul 20.00 - 21.00 wib menjadi alternatif baru bagi warga Surabaya untuk menghabiskan waktu bersama orang orang yang dicintai di jembatan spectakuler Surabaya.
Seiring dengan hal itu kemudian bermunculan para petugas parkir dan penjual makanan ringan di sekitar lokasi terutama di pintu keluar jembatan Surabaya yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian warga sekitar.
Namun sayang , adanya destinasi baru belum dilengkapi dengan kesiapan lahan parkir , hal ini menumbuhkan parkiran liar yang dikelola oleh warga sekitar .
Sewajarnya tarif parkir secara umum paling mahal Rp.3000 namun di Sukolilo untuk menikmati indahnya jembatan Surabaya dengan air mancur menarinya pengunjung harus membayar parkir Rp 5000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.
Beberapa pengunjung ada yang memberikan dengan sukarela namun tidak jarang ada juga yang ngedumel " aduh larange mas " begitu kata andika salah satu pengunjung dari benowo.
Tidak bisa dipungkiri adanya parkiran liar di pintu keluar jembatan Surabaya menjadi salah satu sebab kemacetan yang terjadi , dikarenakan parkiran memakan badan jalan , ditambah lagi dengan pemasangan box culverd yang belum selesai dengan beberapa sisa material yang masih berserakan disisi kiri jalan .
Harapan warga Sukolilo agar pembangunan jalan , pemasangan box culverd bisa segera selesai dan jalan bisa normal kembali semoga segera terwujud .
( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment