Surabaya - Tidak bisa
dipungkiri era globalisasi informasi berdampak sangat luas terhadap pola hidup
masyarakat salah satunya menjadikan media sosial sebagai kebutuhan
primer. kecenderungan masyarakat yang konsumtif tidak hanya terhadap barang
namun juga terhadap berita yang menyebar melalui media sosial, Rabu 22/2/17
Relawan KIM ( Kelompok
informasi masyarakat ) sebagai binaan dari Dinas komunikasi informasi memiliki
tugas mengedukasi literasi mayarakat agar lebih cerdas menyikapi
berita yang dibaca maupun di dengar nya ,agar bisa menetralisasikan berita hoax
yang beredar luas .
Nurul Ratnasari, M.
Comms, Dosen Departemen Komunikasi universitas Airlangga Surabaya ini
banyak memberikan wacana dan pengetahuan kepada peserta workshop turnback
H.O.A.X
Tips yang paling mudah
agar kita bisa mengenali apakah berita itu hoax atau tidak dengan cara
cek dan ricek apakah judul & berita cenderung tendensius dan tidak
cover both side .
Langkah selanjutnya agar
sebuah berita bisa diketahui hoax atau tidak , minimal dengan mencari tahu
narasumber nya , adakah anonimnya, resmi atau tidak , dan apakah
kredibilitasnya bisa dipertanggungjawabkan ?
Setelah melakukan
beberapa langkah yang sudah disebutkan tadi , penting juga diketahui apakah
media yang mengirim berita tersebut resmi ataukah abal - abal
, sehingga kita yakin bahwa berita ini bukan hoax
" Kuncinya Jadilah
pembaca cerdas dan kritis, verifikasi , kenali fakta dan opini ,
menggunakan internet sehat , bijak dalam bermedsos , kenali media resmi ,
bergabunglah dengan komunitas anti hoax " Ujar Dosen unair yang dikenal
dengan sebutan bu sari
" Realita yang ada
,Sampai saat ini apa yang sudah dilakukan KIM sebagai agen No Hoax tidak
berbanding lurus dengan cepatnya informasi tersebar luas hanya dengan sekali
tutul dengan satu jempol informasi hoax cepat tersebar , tetap semangat .... ayo bersama kita lakukan #revolusi jempol , jempol
ini berjanji tidak akan share hoax,fitnah dan provokasi " lanjutnya ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment