Grago Si Udang Rebon
Surabaya – Aktifitas kesibukan Nelayan
RW 02 Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak Kota Surabaya hari ini tidak seperti
biasanya , pasalnya saat ini para nelayan sedang panen hasil laut utamanya
grago ( udang kecil sejenis rebon ) ,udang dan ikan , selasa 13/6/2017
H. Hanafi ( 58 tahun ) terlihat
sedang menurunkan hasil tangkapannya dari atas perahu ke daratan dengan dibantu
heri menantu dan anaknya “ Syukur Alhamdulillah , tangkapan hari ini luar biasa
banyak namun sayangnya cuaca kurang bersahabat setelah pagi tadi diguyur hujan
hingga siang ini matahari masih malu malu keluar dari singgasananya “ Ujarnya
Grago yang sudah di cuci bersih
dengan air laut disamping perahu kemudian dibawa kedaratan , sebagian ada yang
di jual basah dan sebagian lagi di jemur dipinggir laut dengan menggunakan “ jerebeng
“ ( = Alat untuk mengeringkan grago ) setelah dipilah dan dipilih.
Grago mengandung banyak protein
hewani yang mencerdaskan , cara pengolahannya bermacam – macam bisa dibuat
terasi atau dibuat lauk sebagai pendamping nasi dengan menu olahan rempeyek,
bola bola udang , ebi atau bisa juga sebagai isi jajanan pastel atau lemper .
Ibu – ibu nelayan yang menyambut
dengan suka cita kedatangan suaminya sepulang melaut sudah menyediakan tempat ,
alat dan beberapa wadah yang dipakai sebagai tempat ikan yang telah dipilih dan
dipilah sesuai jenisnya antara lain ,udang dikumpulkan dengan udang ,ikan
dengan ikan ,cumi dengan cumi dan sebagainya .
Usai dipilah dan dipilih udang ,
ikan dan cumi dijual ke tengkulak untuk kemudian akan dijual di pasar – pasar tradisional
yang tersebar di kota Surabaya seperti pasar ikan pabean , pasar kerampung ,
psar gresikan dan pasar surya.
Untuk grago yang sudah terpisah
dari udang dan ikan selanjutnya di keringkan dengan menggunakan alat
tradisional penjemuran ikan . namun sayang hari ini cuaca kurang bersahabat
,mendung masih menggelantung di langit pantai kenjeran .
Ada bau khas yang sangat tajam
tercium ketika melewati perkampungan ini dikarenakan grago yang dijemur kemarin
belum kering ini sudah datang grago yang baru sedangkan alat penjemurannya
terbatas .
Solusi yang sangat merugikan
harus diambil para nelayan dengan cara membuang ke laut ikan yang belum kering
dan sudah bau agar alat pengeringnya bisa digunakan untuk menjemur grago yang
baru datang .
“ inilah nasib nelayan , pulang
melaut membawa banyak rezeki namun sesampai di darat tidak maksimal
pengolahannya maka hasilnya akan dikembalikan ke laut , semoga pemerintah kota Surabaya
bisa membantu menemukan solusi bagi kami para nelayan dalam mendistribusikan
hasil laut agar tidak terbuang sia – sia “ ujar H.Hanafi dengan nada pasrah ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment