Agustus Bulan Berkah Bagi Warga Darmo Rejo Surabaya
Surabaya - Agustus bulan kemerdekaan Republik Indonesia merupakan bulan penuh berkah bagi penjual bendera yang ada dikampung bendera Darmo Rejo Surabaya , Sabtu 5/8/17
Sepanjang jalan kampung bendera darmo kali terlihat puluhan bendera merah putih dan umbul - umbul penuh warna menghiasi gang - gang jalan masuk ke kampung darmo ini , terlihat beberapa pembeli yang berlalu lalang bermaksud belanja kebutuhan bendera untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia.
Kesibukan para penjahit bendera di Kampung Bendera, Darmokali, Surabaya, Jawa Timur, terlihat begitu padat dan kejar target mengingat moment kemerdekaan Republik Indonesia hanya dirayakan setahun sekali , mereka berusaha menyelesaikan pesanan dari berbagai institusi pemerintahan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia.
Mereka yang datang membeli bendera di kampung bendera ini biasanya untuk keperluan kantor, sekolah, instansi, atau untuk perayaan di rumah sendiri.
Bendera merah putih dengan berbagai ukuran dan bentuk yang dijual dengan harga sekitar Rp10 ribu hingga ratusan ribu tersedia di kampung bendera ini.
Sejarah adanya Kampung Bendera Darmo Rejo Surabaya dimulai dari usaha jual bendera Keluarga Solihan sejak tahun 1970-an kala itu menjual bendera hasil jahitan sendiri. Kemudian Solihan beserta keluarga lainnya meneruskan usaha tersebut hingga kini.
Penjahit - penjahit yang ada di kampung bendera yang pandai mengambil momen menjadi sebuah berkah ini pada bulan - bulan sebelum dan sesudah bulan agustus merupakan penjahit pakaian biasa .
Alfian sudah sekitar 20 tahun lebih menjadi penjahit, sekaligus pengrajin bendera. Pada hari biasa diluar bulan Agustus, Alfian mengaku menekuni pekerjaannya sebagai penjahit pakaian. "Tapi kalau mendekati bulan Agustus, pindah jadi pengrajin bendera," kata Alfian.
Tahun ini, Alfian menerima order membuat bendera merah putih berbagai ukuran dari Papua, Banjarmasin, Makassar sampai Medan. Sedangkan order dari Surabaya biasanya memang selain distributor bendera juga dari instansi pemerintah.
"Kalau yang orderan dari luar pulau, sekarang ini sudah hampir terlayani semua, sudah dikirim maksudnya. Tinggal memenuhi order dari dalam kota Surabaya sendiri. Ada yang dipesan distributor untuk dijual kembali, tapi ada juga order dari instansi pemerintah," jelas Alfian.
Senada dengannya, Sri Maryati warga Darmo Rejo, Darmo Kali Surabaya, yang juga memiliki usaha membuat bendera merah putih, membenarkan bahwa pesanan dari luar pulau Jawa dan dari dalam kota Surabaya lumayan besar.
Dengan harga jual mulai dari 7 ribu sampai dengan diatas 100 ribu untuk selembar bendera merah putih, para pengrajin bendera di Kampung Bendera, Surabaya tahun ini dalam rangka HUT ke 72 Kemerdekaan Republik Indonesia, melayani orderan dari Surabaya hingga luar Jawa.
"Saya harus lempar jahitannya ke teman penjahit lainnya. Untuk memenuhi order dari luar Jawa. Kalau dikerjakan sendiri nggak nututi Mas. Makanya saya lemparkan ke teman-teman yang memang masih belum dapat orderan," terang Sri Maryati. ( Bunda Tri )
Surabaya - Agustus bulan kemerdekaan Republik Indonesia merupakan bulan penuh berkah bagi penjual bendera yang ada dikampung bendera Darmo Rejo Surabaya , Sabtu 5/8/17
Sepanjang jalan kampung bendera darmo kali terlihat puluhan bendera merah putih dan umbul - umbul penuh warna menghiasi gang - gang jalan masuk ke kampung darmo ini , terlihat beberapa pembeli yang berlalu lalang bermaksud belanja kebutuhan bendera untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia.
Kesibukan para penjahit bendera di Kampung Bendera, Darmokali, Surabaya, Jawa Timur, terlihat begitu padat dan kejar target mengingat moment kemerdekaan Republik Indonesia hanya dirayakan setahun sekali , mereka berusaha menyelesaikan pesanan dari berbagai institusi pemerintahan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia.
Mereka yang datang membeli bendera di kampung bendera ini biasanya untuk keperluan kantor, sekolah, instansi, atau untuk perayaan di rumah sendiri.
Bendera merah putih dengan berbagai ukuran dan bentuk yang dijual dengan harga sekitar Rp10 ribu hingga ratusan ribu tersedia di kampung bendera ini.
Sejarah adanya Kampung Bendera Darmo Rejo Surabaya dimulai dari usaha jual bendera Keluarga Solihan sejak tahun 1970-an kala itu menjual bendera hasil jahitan sendiri. Kemudian Solihan beserta keluarga lainnya meneruskan usaha tersebut hingga kini.
Penjahit - penjahit yang ada di kampung bendera yang pandai mengambil momen menjadi sebuah berkah ini pada bulan - bulan sebelum dan sesudah bulan agustus merupakan penjahit pakaian biasa .
Alfian sudah sekitar 20 tahun lebih menjadi penjahit, sekaligus pengrajin bendera. Pada hari biasa diluar bulan Agustus, Alfian mengaku menekuni pekerjaannya sebagai penjahit pakaian. "Tapi kalau mendekati bulan Agustus, pindah jadi pengrajin bendera," kata Alfian.
Tahun ini, Alfian menerima order membuat bendera merah putih berbagai ukuran dari Papua, Banjarmasin, Makassar sampai Medan. Sedangkan order dari Surabaya biasanya memang selain distributor bendera juga dari instansi pemerintah.
"Kalau yang orderan dari luar pulau, sekarang ini sudah hampir terlayani semua, sudah dikirim maksudnya. Tinggal memenuhi order dari dalam kota Surabaya sendiri. Ada yang dipesan distributor untuk dijual kembali, tapi ada juga order dari instansi pemerintah," jelas Alfian.
Senada dengannya, Sri Maryati warga Darmo Rejo, Darmo Kali Surabaya, yang juga memiliki usaha membuat bendera merah putih, membenarkan bahwa pesanan dari luar pulau Jawa dan dari dalam kota Surabaya lumayan besar.
Dengan harga jual mulai dari 7 ribu sampai dengan diatas 100 ribu untuk selembar bendera merah putih, para pengrajin bendera di Kampung Bendera, Surabaya tahun ini dalam rangka HUT ke 72 Kemerdekaan Republik Indonesia, melayani orderan dari Surabaya hingga luar Jawa.
"Saya harus lempar jahitannya ke teman penjahit lainnya. Untuk memenuhi order dari luar Jawa. Kalau dikerjakan sendiri nggak nututi Mas. Makanya saya lemparkan ke teman-teman yang memang masih belum dapat orderan," terang Sri Maryati. ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment