Nobar Film G 30S-PKI Bersama Gerindra -PKS-PAN - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

29/09/2017

Nobar Film G 30S-PKI Bersama Gerindra -PKS-PAN

Nobar Film G 30S-PKI Bersama Gerindra -PKS-PAN

Surabaya- Nobar  film G-30S-PKI koalisi Gerindra -PKS-PAN diwarnai dengan degup jantung menegangkan akibat trouble laptop tiap 10-20 menit berhenti sedetik di gedung gramedia Surabaya,  Jumat 29/9/17


Sebuah pertanyaan menggelitik  tentang G30S itu perbuatan PKI atau bukan,  Orang-orang menjawabnya bisa memberikan jawaban yang macam-macam.

Namun kalau kita lihat dalam catatan sejarah, siapa/kelompok mana yang biasa membunuh banyak orang lalu jasad korban dimasukkan kedalam sumur.

Nobar G 30S-PKI yang dihadiri kader partai dari Gerindra -PKS - PAN dan Dandim Surabaya terasa banget kesakralannya bukan saja karena filmnya yang menegangkan namun juga karena trouble pada laptop sehingga filmnya berhenti sejenak


Film ini sepenuhnya untuk belajar sejarah, saya tidak bertendensi politik, status ini semata-mata agar menjadi pelajaran dalam upaya agar meminimalisir sebisanya kita upayakan tidak terjadi kesengsaraan kita dan anak cucu kita dimasa yang akan datang.


Kesimpulan dr cerita G30SPKI jika di simak sbb :

• PKI saat itu secara perlahan-lahan ingin menguasai sistem parlemen dan memegang kendali politik di Indonesia.
• PKI mendapatkan dukungan penuh dari Pejabat Komunis RRC (China).
• PKI meminta kepada seluruh jajaran petinggi negara Indonesia, agar menyetujui permintaan PKI untuk membersenjatai kaum buruh tani.
• Namun Dewan Jenderal menolak dan tidak mendukung permintaan PKI tersebut, disamping itu juga pemahaman ideologi nasionalis dan komunis yang berseberangan.
• Karena banyaknya perbedaan dari pemahaman yang berseberangan tersebut, memicu PKI utk melakukan kudeta dan perencanaan penculikan serta pembunuhan kepada ke-7 jenderal.
• Pengakuan dari Bp.. Sukitman yang saat kejadian itu ia sebagai agen kepolisian tingkat dua, yang ikut diculik saat melewati kediaman rumah Bp. D. I. Panjaitan,
Ia melihat secara langsung penganiayaan thdp ke 4 Jenderal yang masih hidup. Dimana Jenderal tersebut, dipaksa untuk menandatangani sebuah Surat Pernyataan yang bisa jadi , Jika surat tersebut ditandatangani oleh 1 dari ke-4 jenderal tsb, nasib bangsa Indonesia tidak akan aman dan tentram seperti saat ini.

Bisa jadi , jika surat yang ditandatangani oleh Jenderal tersebut, Paham Komunis menjadi subur dan makmur di negeri kita tercinta ini, hingga merusak pemahaman Pancasila sbg ideologi bangsa Indonesia.

Bisa jadi , hingga saat ini Partai Komunis merajalela dan bahkan menanamkan ideologi - ideologi busuk tak berketuhanan dan tak berprikemanusiaan.
Namun, Tuhan memilihkan kita, Jenderal-jenderal yang berjiwa pahlawan dan berjiwa patriot. Kuat, tegar, dan berani menghadapi semua musuh meski tanpa perlawanan.


Mereka lebih memilih untuk dianiaya dan dibunuh, daripada harus menandatangani Surat Pernyataan yang mampu merusak ideologi bangsa Indonesia, dan mengubah tatanan politik di negeri kita tercinta ini menjadi paham komunis.

Berterima kasih lah kepada ke-7 Jenderal yang menjadi korban Pengkhianatan Partai Komunis di peristiwa G30SPKI.

Berterima kasihlah kepada mereka para pahlawan revolusi kita, karena telah menyelamatkan nasib bangsa negara Indonesia serta menyelamatkan anak bangsa dan generasi Indonesia dari pemahaman komunis yang tak mengenal Tuhan dan belas kasih.

Mereka kejam, mereka keji, mereka pantas dimusnahkan. Jangan biarkan untuk subur di negeri kita tercinta ini. Karena negara kita begitu meyakini adanya Ketuhanan yang Maha Esa.

Berterima kasihlah kepada pahlawan negara yang kecintaannya tak jua luntur meski tengah berada dalam keadaan yang begitu mencekam, dianiaya, dilukai, dicaci maki, bahkan dibunuh dan dikubur hidup2 di sumur tua, Lubang Buaya.

Sungguh pengorbanan para pahlawan tersebut harus kita pertahankan dan perjuangkan, jangan sampai masa-masa keberadaan PKI seperti saat ini mampu merusak generasi muda Indonesia dan negeri tercinta Indonesia.

Mari melek sejarah! PKI telah bangkit, mereka hadir dengan warna baru yang mampu menipu, mereka hadir dengan pola ideologi yang baru yang tak secara langsung masuk secara brutal, namun perlahan, perlahan merusak tatanan ekonomi, politik, budaya dan agama di Indonesia.

Mari melek sejarah.
Buktikan bahwa Kita Cinta Indonesia. Jangan sia-siakan jiwa para pahlawan yang melayang demi membela bangsa Indonesia. Karena pengorbanan mereka patut kita hargai dengan mempertahankan NKRI. ( Bunda Tri )

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages