Apel PSN Bulak : Cegah DB dengan 4M Plus, Bukan Dengan Fogging! - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

15/03/2019

Apel PSN Bulak : Cegah DB dengan 4M Plus, Bukan Dengan Fogging!

Apel PSN Bulak : Cegah DB dengan 4M Plus, Bukan Dengan Fogging!


Surabaya - Awal tahun 2019 tercatat bahwa jumlah kasus Demam Bedarah Dengue (DBD) di kecamatan Bulak sudah mencapai 11 kasus dan satu orang meninggal dunia disampaikan oleh Prayit Camat Bulak di apel gebyar PSN kecamatan Bulak , 15/3/19

Kondisi ini sangat memungkinkan untuk bertambah , mengingat hujan yang hampir terjadi setiap hari di awal tahun yang mana hujan merupakan kondisi yang kondusif bagi nyamuk Aedes aegypti (penyebab penularan penyakit DBD) untuk berkembang biak. 

Hal ini diperparah dengan perilaku masyakat yang masih kurang menyadari pentingan pencegahan penyakit DBD. Pencegah DBD melalui pemberantasan nyamuk  Aedes aegypti secara efektif dan efisien dibutuhkan, demi penurunan kasus DBD secara signifikan dan kosisten. 


Strategi awal yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit demam berdarah adalah memberikan edukasi masyarakat mengenai penyakit DBD dan pencegahannya. Selain itu, persepsi masyarakat juga perlu diluruskan terkait metode pencegahan yang paling efektif dan efisien

Salah satu bentuk pencegahan penyakit DBD adalah melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang secara rutin dilakukan seminggu sekali dalam rangka memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan penularan penyakit DBD melalui kegiatan 4M Plus. 

"Empat M Plus artinya menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali, mengubur tempat penampungan air yang tidak terpakai, dan memantau jentik nyamuk seminggu sekali. Plus disini artinya menghindari gigitan nyamuk menggunakan lotion anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, melakukan larvasidasi, dan menggunakan kelambu" . Tutur dr. Esti kepala Puskesmas Kenjeran

Kegiatan PSN merupakan metode pencegahan penularan penyakit DBD yang paling mudah dilakukan masyarakat dan tidak membutuhkan biaya , Jika dibandingan dengan PSN, biaya yang harus dikeluarkan untuk sekali kegiatan fogging sangatlah besar yaitu kurang lebih 2 juta rupiah .

"Selain itu fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja, sedangkan telur dan larva nyamuk tidak ikut terbunuh. Hal ini memungkinkan telur atau larva nyamuk yang tidak mati, berkembang biak menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 3-6 hari" lanjut dr. Esti 

Sedangkan PSN, yang diberantas adalah telur dan jentik dari nyamuk, sehingga mencegah kemungkinan berkembangbiaknya telur atau jentik menjadi nyamuk dewasa. 

Efek samping fogging terhadap kesehatan kerap terjadi yang berupa iritasi kulit atau iritasi saluran pernapasan. Sehingga sebelum fogging, warga harus diinformasikan terlebih dahulu untuk menutup makanan atau minuman dan menggunakan masker atau menjauh pada saat kegiatan fogging berlangsung.

Edukasi mengenai PSN harus terus digalakkan di seluruh wilayah, masyarakat hendaknya paham bahwa PSN merupakan metode pemberantasan nyamuk yang lebih efektif dan efisien dibandingankan dengan fogging yang masih banyak kekurangan dan kendalanya di lapangan. 

"Tentunya pekerjaan ini harus dilakukan bersama-sama, melibatkan seluruh elemen masyakat, agar jumlah kasus DBD tidak bertambah dan Kejadian Luar Biasa tidak terjadi". Pungkas Prayit ( Bunda Tri )

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages