Sura Ing Baya Meriahkan HJKS Ke 726
Surabaya - Rangkaian sosiodrama tentang jiwa keberanian, persatuan dan keigaliteran "Arek Suroboyo" diperankan oleh 1500 pelajar SD dan SMP berprestasi Kota Surabaya ikut memeriahkan hari jadi kota Surabaya ke 726 di taman Surya balai kota Surabaya , 31/5/19
Diawali dari kisah tanggal 31 Mei 1293
Adalah waktu akhir Angin Timur, dan pasukan TarTar bergegas menuju Ujung Galuh sehabis menghukum raja Jayatkatwang di Kediri.
Perjalanan di sepanjang sungai Kalimas dimanfaatkan Raden Wijaya untuk perang gerilya bersama warga, yang semangat keberaniannya bisa memporak porandakan Pasukan Tar Tar yang dikenal memiliki pengalaman berperang dan bersenjata lengkap dan modern.
"Puncak perang dan kemenangan itulah yang dijadikan tetenger lahirnya kota Surabaya,Dimana jiwa dan semangat Suro ing Boyo mampu mengalahkan keangkaramurkaan" tutur Heri Lentho Maestro Seni Tari
Penampilan kedua menggambarkan suasana tanggal 10 November 1945 dimana Surabaya memberikan sumbangsih pada negara cinta satu hati, rela berkurban untuk mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ribuan Jiwa gugur sebagai kusuma bangsa sehingga Surabaya dijuluki Kota Pahlawan adalah penanda bahwa jiwa dan tekad Suro ing Boyo tak pernah luntur untuk tegaknya sang Dwi Warna.
Jelang akhir sosiodrama ditampilkan puisisasi yang sangat membakar jiwa patriotisme bangsa "Sura ing Baya , Bertemuanya dua budaya Tanah Air. Keragaman bersatu dalam horison cakrawala nusantara , Surabaya itu Indonesia dan Indonesia itu Surabaya"
Tampilan sosiodrama yang sangat memukau Ibu Tri Rismaharini , walikota Surabaya beserta jajarannya dan seluruh undangan yang hadir pada gebyar resepsi HJKS Ke 726 (HL/Bunda Tri)
No comments:
Post a Comment