Dr. Habib Chirzin Tinjau Mushaf Al-Qur'an Abad XVIII Di Kampung Nelayan
Dr. Habib Chirzin Tinjau Mushaf Al-Qur'an Abad XVIII Di Kampung Nelayan |
Surabaya - Jamaah masjid Sholihin RW 02 Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak Kota Surabaya sedang melaksanakan sholat ashar saat dikunjungi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (tahun 1980) , Selasa 22/10/19
Dr. Habib Chirzin, salah satu tokoh Muhammadiyah dan Executive Director di International Institute of Islamic Thought, Presiden Forum for Peace, Human Rights & Development (1996-2001) bersama Istri tidak hanya berkesempatan melaksanakan sholat namun juga napak tilas perjalanan Islam di kampung nelayan pesisir pantai Kenjeran ini.
"Ada Al-Qur'an tua asli tulisan tangan Syeh KH. Syafiiddin pendiri masjid Sholihin Sukolilo yang wafat sekitar abad ke delapan belas Masehi serta sumur tua yang kadar PH nya hampir sama dengan air zamzam" terang Iwan Hasan pimpinan ranting Muhammadiyah Sukolilo yang mendampingi bersama jajaran tokoh masyarakat lainnya.
Mushaf Al-Qur'an kuno yang tersimpan rapi di masjid Sholihin tepatnya di jl. sukolilo gg 6 No 21 dirawat dengan baik dilindungi oleh kotak kaca agar tidak dijamah oleh tangan - tangan yang bisa merusak ke asliannya , mengingat usianya sudah sangat tua
"Syekh KH Syafiidin seorang ulama yang singgah dan menyebarkan agama Islam di pesisir pantai Kenjeran ini telah banyak meninggalkan kebajikan - kebajikan dan bukti sejarah diantaranya berupa alquran kuno tulisan tangan beliau sendiri yang kini tersimpan rapi dengan baik dan diurus di masjid Sholihin" lanjut Iwan
Naskah yang ditulis menggunakan tinta hitam dan merah ini, kondisinya tulisannya masih sangat bagus namun pinggiran kertasnya sudah mulai terkikis karena usianya yang menua pernah diteliti pemerhati benda kuno dengan mengkaji dan meneliti tulisan yang diduga dibuat abad 18.
Dr. Habib Chirzin berpesan "Sebaiknya ditelusuri sejarahnya siapa syeh .KH. Syafiiddin dan hendaknya Al-Qur'an ini diletakkan ditempat agak tinggi karena kitab suci dan memiliki nilai sejarah" tuturnya ( Bunda Tri )
Mantap Bun
ReplyDelete