Nelayan Korban Pertama Kerusakan Pantai - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

31/12/2019

Nelayan Korban Pertama Kerusakan Pantai

Nelayan Korban Pertama Kerusakan Pantai 

Suasana Pesisir Pantai Kenjeran Habitatnya Aneka Kerang Yang Tak Bisa Lagi Dilalui Akibat Lumpur Yang Terus Menebal

Surabaya - Dipenghujung tahun 2019 Tri Rismaharini Walikota Surabaya melakukan kunjungan ke beberapa tempat diantaranya ke jembatan Suroboyo yang berada di kawasan pesisir pantai Kenjeran yang airnya sedang surut , Selasa 31/12/19

"Nanti agak sore pasang lagi, baru bisa melaut," kata seorang nelayan sambil memperbaiki jaringnya. Padahal kalau dulu sebelum ada penanaman mangrove dan belum ada jembatan Suroboyo nelayan bisa mencari kerang di bibir pantai 

Ada seratus lima puluh kepala keluarga di kampung nelayan Kenjeran yang berdekatan dengan Ken Park -- menggantungkan hidup dari laut. Setiap malam mereka menebar sepuluh jala, untuk mendapatkan ikan, udang, kepiting, dan kadang-kadang kantung plastik, botol bekas, atau sampah yang terbawa ombak ke laut lepas.

Kunjungan Bu Risma Hari Ini Di Taman Suroboyo 

Nelayan adalah korban pertama kerusakan lingkungan di sekitar pantai. Sampah industri dan rumah tangga membuat ikan pergi, dan pada akhirnya memaksa nelayan berlayar semakin jauh untuk menangkapnya. Ikan semakin sedikit, sementara biaya bahan bakar perahu semakin membengkak. 

"Menjadi nelayan itu pendapatannya nggak tetap. Kadang hari ini bisa bawa Rp 100 ribu, tapi belum tahu besok apa bisa dapat ikan." Ujar Jamal

Modal nelayan tidak murah. "Perahu kami harganya Rp 27 juta. Sepuluh jala sekitar Rp 1,5 juta. Kalau rusak, nggak ada yang bantu," kata bapak nelayan sambil membersihkan jalanya di bawah terik matahari. Nadanya datar, tak terdengar mengeluh.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan pembenahan infrastruktur namun belum menemukan solusi agar nelayan bisa bertahan hidup selain memaksimalkan perahu wisata yang tak semua nelayan bisa menjalaninya

Seperti pada kesempatan hari ini Bu Risma berencana akan menanam pohon Cemara udang di sepanjang area pemukiman penduduk  pantai Kenjeran walaupun sebenarnya saat ini yang dibutuhkan oleh nelayan adalah habitat kerang yang mulai langka sebagai mata pencaharian utama penduduk.

Nelayan mengeluhkan habitat kerang dan ikan makin langka akibat lumpur yang terus menutupi jalan nelayan pencari kerang dampak dari pembendungan atau penanaman mangrove yang berimbas pada kurangnya penghasilan nelayan 

"Tiga tahun lalu nelayan bebas berjalan di tepian pantai untuk mencari kerang , sekarang harus naik perahu dulu nunggu dari mulai air pasang hingga surut baru bisa cari kerang begitupun pulangnya harus nunggu air pasang baru bisa berlayar padahal jaraknya sangat dekat dengan rumah" lanjut Jamal 

Ironis memang , disisi lain warga nelayan senang dengan semakin bagusnya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah kota Surabaya seperti jembatan Suroboyo dll namun disisi lain penghasilan nelayan pencari kerang semakin terancam 

"Sebenarnya kami sudah tak sanggup menjalani pekerjaan ini , namun hanya ini yang bisa kami lakukan walaupun hasilnya tidak seberapa dibandingkan dengan modal yang harus kami keluarkan seperti bahan bakar dan bekal melaut " pungkas Jamal (Bunda Tri)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages