Menjadi Satu Indonesia - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

29/08/2021

Menjadi Satu Indonesia

 Menjadi Satu Indonesia



Surabaya - Komunitas Jatiswara Indonesia dan Laskar Rempah Jawa Timur kembali melahirkan karya fenomenal yang dipersembahkan kepada Nusantara sebagai kado hari kemerdekaan republik Indonesia ke 76 dan menyongsong hari sumpah pemuda yaitu sebuah lagu berjudul menjadi satu Indonesia, Minggu 29/8/2021


Heri Lentho maestro seniman Jawa Timur menyapa para seniman, pemerhati seni , pendidikan , pejabat dan profesi lainnya dengan sapaan "Saudara-saudara ku, Salam sehat dan semoga kita semua selalu diberkahi keselamatan dan kebahagiaan. Mari kita membuat gerakan budaya, melalui akun kita masing-masing  untuk menyuarakan suara kita bersama keluarga kita dirumah dalam karya buat lingkungan terutama negeri kita yang lagi demam dalam bernegara". Tulisnya di jaringan WhatsApp pribadi.



Sebuah lagu karya anak negeri yang sangat luar biasa ini rencananya akan di nyanyikan secara serentak dari berbagai pelosok Nusantara di tanggal 28 Oktober 2021 bersamaan dengan peringatan hari sumpah pemuda.


"Saya membuat tulisan dan lagu "Manjadi Satu Indonesia" untuk kita nyanyikan  bersama.Siapa tahu para Ketua Partai dan Lembaga Tertinggi Negara terketuk batinnya". Ungkap Heri Lentho saat menyampaikan maksud dan tujuan sejarah lahirnya lagu ini.


Latar belakang lahirnya lagu menjadi satu Indonesia berawal dari sejarah keluarga Nusantara yang tercatat dalam kisah panji ditandai dengan pengembaraan dari ke dua tokoh Raden Inukertopati dan Dewi Sekartaji, simbol kasih sayang dan keseimbangan manusia Jawa Timur ini. Belajar pada sejarah dan kisah lahirnya cerita Panji, maka cerita dimulai dengan berintropeksi pada masa lalu, dimana sejarah azas kekeluargaan itu lahir. 


Kemudian dilanjutkan dengan kisah dari Kerajaan Kediri yang tak kunjung damai dari keterbelahan hingga keluarga Arok dan Dedes merajut keluarga yang beragam keyakinan dalam satu keluarga untuk memimpin kerajaannya, Bhineka Tunggal Ika.


Raja Kertanegara merajut konsep Cakra Mandala Dwipantara (Nusantara) berusaha mengembangkan namun gagal karena pembrontakan Jayakatwang. Spirit Azas kekeluargaan itu masih terpatri di benak Dewi Gayatri putri bungsu Kertanegara, yang kemudian mampu diwujudkan oleh Mahapatih Gajahmada dalam Sumpah Palapanya.


Pasca kejayaan kerajaan Majapahit, azas kekeluargaan semakin menipis dan membuat runtuhnya kerajaan terbesar di Asia Tenggara ini, namun semangatnya muncul kembali di dada para pemuda se Nusantara untuk bersumpah dan berikrar dalam Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan dalam satu bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia hingga Republik Indoneia ini diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.


Pasca Proklamasi hingga kini, kita mengalami perjalanan pasang surut sejarah. Hampir setiap waktu kita melihat di sosial media spirit keterbelahan saling menyerang antara sesama anak bangsa.


"Lagu Menjadi Satu Indonesia kita persembahkan untuk bertanya dan berkelana, sampai dimana azas kekeluargaan itu masih ada disetiap diri manusia Indonesia. Lagu ini bayangkan  Obor yang ditangan Cak Besut, yang  hadir dan mengetuk disetiap pintu rumah, di setiap keluarga, di setiap grup-grup WhatsApp, Facebook dan sosmed lainya untuk menjadi penerang dalam berbangsa dan bernegara yang akan kita posting bersama pada tanggal 28 Oktober 2021 secara serentak". Pungkas Heri Lentho (Bunda Tri)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages