Bursa Gotong Royong Bikin Gongseng dan Properti Remo Rekor Muri

 Bursa Gotong Royong Bikin Gongseng dan Properti Remo Rekor Muri 

Gongseng atau gelang kaki tari remo 

Surabaya - Persiapan pemecahan rekor muri tari Remo pelajar Kota Surabaya tinggal menghitung hari karena itu tidak hanya latihan yang di rutinkan namun properti atau aksesoris yang akan dipakai juga harus segera disiapkan diantaranya selendang , udeng dan gongseng sebagai pelengkap wajib yang harus dipakai penari.

Mahalnya harga di pasaran telah menjadi pemikiran tersendiri bagi dinas pendidikan kota Surabaya selaku penyelenggara sehingga mau tidak mau sekolah harus mengikuti instruksi untuk mencari solusi terbaik bagi semuanya "jangan sampai karena sewa baju Remo itu mahal berimbas pada minimnya peserta". Pesan dispendik saat zoom.

Dengan ide kreatif guru SDN Bulak Rukem I Surabaya (Bursa) membeli bahan yang diperlukan dan menjahit sendiri semuanya sehingga menjadi properti yang sesuai standar penari Remo , diantaranya dengan membeli kain merah , memotongnya menjadi selendang kemudian memborci nya sehingga menjadi selendang yang sesuai dengan perlengkapan Remo yang disewakan.

Begitupun dengan gongseng atau yang familiar dengan istilah gelang kaki. Properti yang digunakan oleh penari Remo tersebut terdiri atas kumpulan lonceng yang diikatkan pada pergelangan kaki. Biasanya gongseng akan dikenakan pada pergelangan kaki sebelah kanan.

Ketika penari mulai bergerak, maka secara otomatis lonceng tersebut akan berbunyi sesuai dengan irama hentakan kaki si penari. Dapat dikatakan bahwa gongseng berperan penting sebagai pemberi tekanan suara pada si penari sehingga terkesan enerjik dalam setiap gerakan.

Dengan inisiatif yang jitu , Anik Ropfiati guru SDN Bulak Rukem I Surabaya membelanjakan bahan yang akan dipakai sebagai gongseng yaitu tali hitam , lonceng dan pita kemudian dengan bergotong royong semua guru ikut membantu mengerjakan hingga terkumpul sesuai target

"Ada empat ratus siswa yang diikutkan dalam pemecahan rekor muri tari Remo di jembatan Suroboyo tanggal 18 Desember 2022 dan kami harus menyiapkan properti dan aksesoris nya sejumlah itu agar tidak memberatkan walimurid yang putra-putri nya terpilih". Pungkas nya (Bunda Tri)